Ledakan Timnas Belanda dan Buah Pembelajaran dari Jerman

By Firzie A. Idris - Jumat, 22 Maret 2019 | 20:54 WIB
Virgil van Dijk (kanan) merayakan golnya untuk timnas Belanda ke gawang Jerman dalam partai UEFA Nations League. (twitter.com/BBCMOTD)

"Mungkin hal ini terlihat lumarh untuk tim Belanda tetapi mereka bertahun-tahun terakhir bermain sepak bola horizontal, operan-operan ke samping dan kurang penetrasi."

Baca Juga : Memphis Depay Tak Simpan Dendam pada Pelatih Man United Jose Mourinho

Faktor lain yang menyebabkan perubahan perutungan sepak bola Belanda adalah lewat para pelatih mereka, terutama bos Ajax Amsterdam kini, Erik Ten Hag, dan pendahulunya, Peter Bosz, serta Ronald Koeman sendiri.

Ia mengatakan bahwa pelatih-pelatih tersebut belajar dan dipengaruhi oleh sepak bola Jerman: Pergerakan bola cepat, mobilitas lugas, dan gegenpressing segera setelah kehilangan bola.

"Ini adalah ciri khas sepak bola Belanda. Pelatih seperti Koeman, dia memerhatikan perkembangan taktik sepak bola Inggris dan Spanyol," ujarnya.

Kegagalan di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018 membuat timnas Belanda mulai belajar dari sekeliling mereka.

"Belanda beruntung bahwa tetangga dekat mereka, Jerman, Prancis, dan Belgia perkembangan sepak bolanya solid dan timnas mereka bisa menjadi contoh," ucapnya melanjutkan.

Ia lalu melanjutkan soal rivalitas Belanda dan Jerman yang kerap panas.

Para pencinta sepak bola tentu masih ingat bagaimana gelandang Belanda, Frank Rijkaard, meludahi penyerang Jerman Barat, Rudi Voeller, dua kali saat kedua negara bertemu di Piala Dunia 1990.

Namun, ia mengatakan bahwa kondisi sekarang sudah berbeda.