Museum Bayern Muenchen, Tak Melulu Sepak Bola

By Jalu Wisnu Wirajati - Senin, 8 April 2019 | 06:15 WIB
Trofi juara Bayern Muenchen ketika meraih treble winners pada era Jupp Heynckes. (BOLASPORT.COM/JALU W WIRAJATI)

Trofi Liga Champions 2012-2013 itu menjadi panasea bagi kegagalan Bayern pada musim sebelumnya.

Pada pengujung musim 2011-2012, Die Roten kalah adu penalti dari Chelsea pada final di Allianz Arena, Sabtu (19/5/2019).

Baca Juga : Agen Hadir di Allianz Stadium, Joao Felix Dikabarkan Dekat ke Juventus

"Ironisnya, dua hari setelah final tersebut, adalah jadwal Museum Bayern di Allianz Arena diresmikan. Jadilah pembukaan itu penuh dengan isak tangis kegagalan," kata Andrea.  

Namun, kegagalan seperti itulah yang membuat Bayern tumbuh dan menjadi klub besar.

Seperti halnya kegagalan di final Liga Champions 1998-1999 saat kalah dramatis dari Manchester United, Die Roten bangkit dan bisa memenanginya kembali. 

"Itulah prinsip Mia San Mia, kita adalah kita. Tim ini dibangun atas azas kekeluargaan, tanggung jawab, dan saling tolong menolong," kata legenda Bayern, Lothar Matthaeus, di Saebenner Strasse, markas latihan klub, Jumat (22/2/2019). 

Semangat itu jualah yang membuat Bayern lantas menjadi klub tersukses di Liga Jerman.

Bangunan museum di Allianz Arena merefleksikan betapa besarnya Die Roten. 

Baca Juga : Setelah Prancis, Jose Mourinho Kini Ikut Tertarik Jajal Liga Jerman