Susy Susanti Berharap Kehadiran Rionny Mainaky Mampu Ubah Tunggal Putri yang Dianggap Lemah

By Delia Mustikasari - Jumat, 19 April 2019 | 22:43 WIB
Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti menjawab pertanyaan wartawan seusai pengumuman resmi nama pelatih

BOLASPORT.COM - Susy Susanti (Kabid Binpres PP PBSI) berharap kehadiran Rionny Mainaky sebagai pelatih kepala tunggal putri nasional Indonesia yang baru mampu mengubah citra tunggal putri yang dianggap lemah.

Rionny Mainaky resmi menangani tim tunggal putri Indonesia sejak April 2019 setelah hampir dua tahun sektor tersebut tidak memiliki pelatih kepala.

"Setelah kehadiran Rionny, saya berharap dia bisa memberi perubahan yang sangat positif. Selama ini, mungkin sudah ada perbaikan. Tetapi, dengan masuknya Rionny itu akan mengubah tunggal putri," kata Susy ditemui BolaSport.com di pelatnas, Cipayung, Jakarta.

"Kami melihat bahwa Rionny sudah lama di Jepang, dari pola latihan, semangat. Tradisi Jepang itu ulet, pantang menyerah, kuat. Pokoknya di lapangan benar-benar luar biasa, baik dari attitude maupun perjuangannya," ucap Susy.

Saat ini, tunggal putri Jepang yang sudah masuk daftar elite dunia ialah Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi pada peringkat kedua dan keempat dunia.

"Saya berharap ini bisa mengubah putri-putri kita karena selama ini lemah di putri. Itu yang membuat akhirnya pilihan terakhir jatuh ke tangan Rionny," ujar Susy.

Baca Juga : Susy Susanti Sesali Pertemuan Pebulu Tangkis Indonesia pada Babak Awal

"Kami tidak malu untuk belajar karena itu memang yang lebih baik. Jepang memang paling baik dalam segala hal pada sektor putri, baik tunggal maupun ganda. Kami juga melihat perjuangannya yang pantang menyerah," aku Susy.

Namun, Susy menyadari untuk mengubah tunggal putri Indonesia ke level elite tidak bisa instan.

"Kami lihat sekarang suasana latihan sudah berbeda. Pelatih lebih galak dan mengubah mind set, attitude, dan kedisplinan dari anak-anak. Setelah itu, baru lebih enak pelatih untuk memasukkan program latihan," tutur peraih medali Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Baca Juga : Pelatih Tunggal Putri Indonesia Mengaku Atlet yang Malas Jadi Beban Baginya

"Tidak ada keterpaksaan, tidak ada zona nyaman, tetapi kesadaran bahwa ini pekerjaan mereka. Kalau mau juara harus siap menerima program apa pun karena kami ingin meloloskan 2 pemain ke peringkat 16 besar dunia," kata Susy Susanti.

Saat ini, Indonesia memiliki tiga tunggal putri yang masuk level utama. Mereka ialah Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, dan Ruselli Hartawan.

Gregoria menduduki peringkat ke-16 dunia, sementara Fitriani ranking ke-30 dunia, dan Ruselli di urutan ke-41 dunia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Coba lagi musim depan ya Pep.. . #pepguardiola #guardiola #ucl #ligachampions #championsleague

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on