BOLASPORT.COM - Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, sempat dipenuhi ribuan orang ketika Asian Games 2018 berlangsung.
Daya tarik ajang empat tahunan tersebut serta banyaknya venue yang telah direnovasi menarik minat masyarakat.
Namun, beberapa bulan setelah Asian Games 2018 berakhir, euforia mulai meredup.
Venue-venue kelas dunia di Kawasan Gelora Bung Karno kembali sepi.
Masih belum banyaknya turnamen berskala besar yang digelar lagi membuat beberapa venue tak terpakai.
Baca Juga : Bali United Terancam Tanpa Penyerang Utama saat Lawan Persija
Melihat kekosongan tersebut, mantan ketua Persatuan Baseball dan Softball Indonesia (Perbasasi) DKI Jakarta, Syamsul Bahri, menyulap venue Asian Games 2018 menjadi tempat resepsi pernikahannya.
"Saya berpikir unik sekali kalau bisa menggelar pesta pernikahan di lapangan baseball. Apalagi ini venue berskala internasional," ujar Syamsul.
Konsep ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
Sebelumnya, belum pernah ada pasangan yang melakukan pernikahan di lapangan bisbol.
Syamsul dan pasangannya, Shanty Widhyanti, mendobrak hal tersebut.
Lapangan bisbol Gelora Bung Karno pada Minggu (21/4/2019) dihiasi lampu cantik.
Dekorasi bernuansa putih menyelimuti venue yang dibangun khusus untuk Asian Games 2018 tersebut.
Ide Syamsul melakukan pesta pernikahan di lapangan baseball kemudian mendapat pengakuan dari Musem Rekor Indonesia (MURI).
Pesta pernikahannya masuk ke dalam kategori resepsi unik dan pertama kalinya dilakukan di lapangan bisbol.
"Kami memberi apresiasi kepada pasangan ini yang memiliki ide kreatif dan tidak biasa. Sebelumnya memang belum pernah ada pernikahan yang dilakukan di lapangan baseball," ujar senior manager MURI, Yusuf Ngadri.
Tak hanya konsep pernikahan Syamsul dan Shanty yang unik.
Pengisi acara dalam pesta pernikahan ini juga tidak sembarangan.
Sebelum pesta dimulai, para undangan yang hadir diajak menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu musisi kenamaan, Ahmad Albar dan Ian Antono.
"Karena ini di lapangan baseball, saya mau para tamu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Jadi tempat ini tetap tidak kehilangan identitasnya," ujar Syamsul.