Hasil Liga Inggris - 5 Hal Menarik dari Derbi Manchester

By Firzie A. Idris - Kamis, 25 April 2019 | 04:10 WIB
Pemain Manchester City, Leroy Sane, melepas tembakan yang berbuah gol kedua Manchester City ke gawang Man United pada Derbi Manchester, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB. (MANCITY)

Partisipasinya pada laga ini pun usai hanya empat menit setelah babak kedua dimulai. Namun, ia memastikan kontribusi besar terakhirnya adalah memblok tembakan keras Paul Pogba di ujung dalam kotak penalti Man City. 

Tak bisa dihindari, Pep Guardiola bisa jadi mencari gelandang penerus Fernandinho pada musim panas ini mengingat ia baru saja menginjak usia 33 tahun.

4. Pergeseran taktis Pep Guardiola

TWITTER.COM/MANCITY
Ekspresi pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions melawan Tottenham Hotspur di Stadion Etihad, Rabu (17/4/2019).

Pep Guardiola memasukkan Leroy Sane, seorang gelandang sayap kiri, untuk menggantikan Fernandinho yang cedera. Pergantian ini dilakukan sang pelatih pada saat ketika Man City tengah menemukan momentum.

Bersama Sane, serangan-serangan Man City dari sisi kiri lebih melebar ketimbang ketika Raheem Sterling yang selalu menusuk ke dalam dari posisi tersebut pada babak pertama.

Namun, Man United masih bertahan secara sempit seperti pada babak pertama. Alhasil, kecepatan Sane mengeksploitasi back line Setan Merah. Sang pemain pun hanya perlu 15 menit setelah masuk untuk menggandakan kedudukan bagi Man City.

5. Lagi, David De Gea Terlalu Mudah Kebobolan.

Kebobolan dua gol di tiang dekat dari Bernardo Silva dan Leroy Sane hanya dalam rentang waktu 12 menit pada babak kedua tentu bukan cara bagus untuk mengobati kepedihan David De Gea seusai kekalahan besar kontra Everton.

Manchester Evening News hanya memberi pemain asal Spanyol ini nilai 1 pada rating pertandingan kontra Everton. Pada laga ini, media sama memberinya nilai 4.

Man United kini sudah kebobolan 50 gol di Liga Inggris, catatan terburuk klub dalam 40 tahun terakhir sejak kebobolan 63 gol pada 1978-1979.

David De Gea kini selalu kebobolan dalam 12 laga beruntun di semua kompetisi, catatan terburuk dalam 21 tahun terakhir.