Kans Liverpool Lancarkan Remontada ke Barcelona di Stadion Anfield

By Firzie A. Idris - Jumat, 3 Mei 2019 | 19:29 WIB
Ekspresi para pemain Liverpool (dari kanan ke kiri), Virgil van Dijk, Alisson, James Milner, dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions kontra Barcelona di Stadion Camp Nou, 1 Mei 2019. (TWITTER.COM/OPTAJOE)

BOLASPORT.com - Remontada alias "Kebangkitan" atau "Balas Dendam' merupakan tema Barcelona ketika mereka melangkahi Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions 2016-2017. Kali ini, bisakah Liverpool meminjam istilah serupa untuk ganti menjerumuskan Barcelona?

Liverpool harus memutar balik ketertinggalan 0-3 dari laga pertama semifinal Liga Champions, Kamis (2/5/2019) dini hari WIB.

Dua gol Lionel Messi, salah satunya tendangan bebas ajaib dari jarak hampir 35 meter dan gol pembuka dari sang mantan, Luis Suarez, cukup untuk menyudahi perlawanan Liverpool di Camp Nou.

Namun, persaingan antara dua raksasa Eropa ini baru setengah jalan.

Keduanya bakal menjalani duel leg kedua di Stadion Anfield pada Rabu (8/5/2019) dini hari WIB.

Skor 0-3 mungkin dilihat beberapa orang sebagai keunggulan rentan pada laga dua leg.

Baca Juga : Musim Ini, Messi Memanggul 4 Peran Besar Sekaligus di Barcelona

Itulah alasan kenapa Lionel Messi kecewa dengan kegagalan Ousmane Dembele menyelesaikan peluang satu lawan satu dengan kiper Alisson persis sebelum peluit akhir berbunyi.

"Peluang terakhir yang didapat Dembele adalah kesempatan emas," ujar Lionel Messi di BBC.

"Akan lebih baik menuju Anfield dengan keunggulan empat gol."

Setelah menjadi juara Liga Champions pada 2015, Barcelona memang mencatatkan serangkaian hasil tak menyenangkan di laga tandang babak knock-out Liga Champions.

Setahun setelah juara, Barcelona kalah 2-3 secara agregat kontra Atletico Madrid pada babak perempat final.

Baca Juga : Barcelona vs Liverpool - 5 Fakta Gol Luis Suarez, Pertama Bagi Sang Mantan

Walau menang 2-1 di Camp Nou pada laga pertama, Lionel Messi cs tumbang 0-2 di Vicente Calderon.

Pada 2016-2017, Barcelona menelan kekalahan 0-3 di kandang Juventus pada leg pertama babak perempat final.

Kemunduran itu terbukti fatal karena Barca hanya bisa menahan Juventus 0-0 di Camp Nou.

Paling dramatis mungkin kejadian musim lalu ketika Barcelona tumbang dari AS Roma kendati memegang keunggulan 4-1 dari laga leg pertama.

Barca kalah produktivitas gol tandang setelah tumbang 0-3 kontra pada leg kedua di Estadio Olimpico.

Baca Juga : 3 Ribu Orang Minta Messi Diskorsing di Leg Kedua Lawan Liverpool

Oleh karena itu, Liverpool juga pasti menggigit jari mereka setelah tembakan Mohamed Salah yang dapat membuat kedudukan menjadi 3-1 membentur tiang.

Keberhasilan barisan belakang Barcelona dan juga tiga penyelamatan hebat yang dilakukan kiper Marc-Andre Ter Stegen dari James Milner (dua kali) serta Mohamed Salah memastikan bahwa Liverpool tak mencatatkan gol tandang.

Ini hanyalah kali keenam Liverpool gagal mencetak gol sepanjang musim.

Sebelum ini, The Reds hanya buntu di laga kontra Napoli, Manchester City, Red Star, Bayern Muenchen, Manchester United, dan Everton.

Alhasil, Liverpool membutuhkan kemenangan dengan marjin empat gol untuk melangkah ke final atau setidaknya tiga gol tanpa balas demi membawa laga ke perpanjangan waktu.

Setidaknya, pencapaian itu bukan barang baru bagi Liverpool.

Mohamed Salah cs sudah enam kali menang dengan perbedaan empat gol atau lebih musim ini.

Liverpool menang 4-0 kontra West Ham, Newcastle, dan Red Star. Saat menjamu Arsenal, pasukan Juergen Klopp menang 5-1.

Sementara, kemenangan lebih komprehensif datang kontra Watford dan Huddersfield dengan skor 5-0.

Selain itu, Liverpool dua kali menang dengan skor 3-0 musim ini di Anfield, yakni saat melawan Southampton dan Bournemouth.

Barcelona mengguncang dunia kala melancarkan Remontada dengan menghancurkan Paris Saint-Germain 6-1 pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2016-2017 di Camp Nou setelah menelan kekalahan 0-4 pada leg pertama di Paris.

Bisakah Liverpool meminjam istilah serupa untuk ganti menjerumuskan Barcelona?