5 Sorotan Penting dari Ajang ONE: Warriors of Light

By Septian Tambunan - Selasa, 14 Mei 2019 | 09:10 WIB
Atlet ONE Championship asal Thailand, Nong-O Gaiyanghadao. (ONE CHAMPIONSHIP)

BOLASPORT.COM - ONE Championship kembali ke Thailand untuk kedua kalinya pada Jumat (10/5/2019) untuk menyelenggarakan ajang bertajuk ONE: Warriors of Light yang mencetak seorang juara dunia baru dalam disiplin kickboxing.

Dikutip BolaSport.com dari ONE Championship, berikut ini beberapa hal yang menjadi sorotan dalam ajang yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok tersebut:

Nong-O Mempertahankan Gelar Melawan Petarung Jepang

Nong-O Gaiyanghadao, yang bertanding di rumah sendiri, mempertaruhkan gelar juara dunia ONE Bantamweight Muay Thai-nya melawan juara dunia Shoot Boxing, Hiroaki "Kaibutsukun" Suzuki.

Nong-O Gaiyanghadaoi, yang mewakili Evolve gym di Singapura ini, menyarangkan beberapa tendangan kanan keras ke arah badan Hiroaki.

"Kaibutsukun" berhasil membuktikan bahwa ia mampu bertahan dari serangan mematikan lawannya itu.

Tetapi, hal ini tetap tidak mampu membawa Hiroaki meraih kemenangan.

Nong-O menjadi atlet pertama dalam sejarah ONE Super Series yang mampu mempertahankan gelarnya – terutama dengan disaksikan oleh para penggemar bela diri tuan rumah di Impact Arena.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Thailand, Nong-O Gaiyanghadao.

Publik Menanti Pertemuan Ulang Petchdam dan Elias

"The Baby Shark" Petchdam Petchyindee Academy membuat para penggemar di Bangkok bersorak setelah ia menaklukkan Elias "The Sniper" Mahmoudi dan meraih gelar juara dunia ONE Flyweight Kickboxing perdana.

Elias, atlet keturunan Prancis-Aljazair, muncul dengan serangan agresif pada ronde-ronde awal.

Elias menempatkan pukulannya dengan tepat dan menggunakan teknik bertarung yang lebih luas dari Petchdam.

Namun, Petchdam mampu membalas dengan menyarangkan tendangan kiri dan pukulan straight kiri andalannya.

Sesaat sebelum pertandingan ini berakhir dengan keputusan juri, sebuah serangan ilegal yang tidak disengaja membuat "The Sniper" tidak mampu melanjutkan pertandingan.

Sebuah technical decision pun diberikan untuk kemenangan Petchdam.

Baca Juga : Priscilla Lumban Gaol, Wanita Indonesia Pertama Menuju Juara ONE Championship

Shoko Sato, Penantang Baru Divisi Bantamweight

Shoko Sato menghadirkan debut mengesankan di panggung seni bela diri dunia setelah mematahkan rekor lima kemenangan yang dimiliki penantang asal Selandia Baru, Mark "Tyson" Fairtex Abelardo, dengan sebuah TKO yang mengagumkan.

Shoko, sang juara dunia Shooto Bantamweight, berhasil mendominasi di ronde kedua.

Ia memadukan serangan sikut kanan dengan bantingan ke kanvas arena dan menyelesaikan laga dengan ground strike keras.

Ketenangannya menghadapi tekanan pada awal laga dan insting penyelesaian yang sangat baik membuktikan bahwa atlet Jepang tersebut memiliki pengalaman dan skill sebagai penantang utama sabuk ONE Bantamweight World Title.

Petarung berusia 31 tahun ini harus bersabar menanti hasil laga antara Kevin Belingon dan Bibiano Fernandes sambil menambah catatan kemenangan untuk menghadapi penyandang gelar divisi ini.

Baca Juga : Sunoto, dari Sekolah Pakai Sepatu Rusak Ayah hingga Penantang Juara Dunia

Superlek Bukan Sekadar "Mesin Tendangan"

Bintang muay thai divisi flyweight, Superlek Kiatmoo9, dikenal sebagai "Mesin Tendangan".

Namun, petarung berusia 23 tahun itu menunjukkan berbagai kemampuannya melalui kemenangan luar biasa atas atlet Portugal, Rui Botelho.

Superlek mengendalikan pertandingan melalui tendangan-tendangan keras, yang dikombinasi serangan sikut akurat dan pukulan-pukulan tajam.

Ia pun tetap mendominasi Rui hingga menang dengan keputusan mutlak para juri.

Bergabung dengan divisi yang bertabur penantang kelas dunia, sang pemegang dua sabuk juara dunia Lumpinee Stadium Muay Thai ini membuktikan dirinya memiliki potensi untuk menantang gelar juara dunia melalui kemenangan ke-121 yang diraihnya di Bangkok.

Baca Juga : Profil 15 Juara Dunia yang Akan Bertarung di ONE: Warriors of Light

Atlet Baru Berhadapan dengan Legenda

Savvas "The Baby Face Killer" Michael, petarung yang baru berusia 20 tahun, bertemu dengan lawan yang berpengalaman dalam pergelaran ONE: Warriors of Light.

Savvas akhirnya memenangi pertandingan meskipun meraihnya dengan susah payah setelah Singtongnoi – yang sudah berumur 38 tahun – berhasil menunjukkan bahwa masih mampu bertahan dengan apik.

"The Baby Face Killer" mendominasi dua ronde pertama dengan serangan tinju yang sempurna, serta mengandalkan jab dan hook-nya yang mematikan.

Walaupun lawannya juga mempertunjukkan serangan jarak dekat dan sikutan yang mematikan untuk menjatuhkan Savvas, para juri akhirnya memilih petarung kelahiran Siprus ini sebagai pemenang.