Kisah Bek Tottenham Dicurigai Orang Gila Saat Negosiasi Transfer

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 17 Mei 2019 | 18:00 WIB
Bek sayap Tottenham Hotspur, Danny Rose. (TWITTER.COM/TOTTENHAM HOTSPUR)

BOLASPORT.COM - Bek sayap Tottenham Hotspur, Danny Rose, menceritakan kisah kelamnya saat sempat dianggap sebagai orang gila.

Danny Rose sempat mencuri perhatian jelang bergulirnya Piala Dunia 2018 saat mengaku mengalami depresi atas masalah-masalah yang dihadapi.

Cedera lutut berkepanjangan saat rekan-rekan setimnya di Tottenham mengejar gelar juara Liga Inggris pada awal tahun 2017 membuat emosi Rose menjadi tidak stabil.

Situasi tersebut diperparah dengan berita kematian pamannya karena bunuh diri serta serangan rasialis yang diterima oleh ibunya.

Baca Juga: Guardiola Beritahu Griezmann Man City Akan Bayar 1,9 Triliun ke Atletico

"Kondisi itu membuat saya mengunjungi psikiater dan saya didiagnosa mengalami depresi, tidak ada orang lain yang tahu soal ini," kata Rose pada Juni 2018.

Beruntung bagi Danny Rose, dia bisa melepaskan diri dari depresi yang dialaminya setelah mendapat kepercayaan membela timnas Inggris pada Piala Dunia.

Meski demikian, pengakuan Rose tersebut disalahartikan oleh sebuah klub yang berniat untuk merekrutnya pada bursa transfer musim panas lalu.

Hal itu dikisahkannya dalam film dokumenter BBC "A Royal Team Talk: Tackling Mental Health".

Baca Juga: Liga Italia Berpeluang Diisi 4 Mantan Pelatih Chelsea Musim Depan

Dalam penuturannya, Rose sempat dicurigai tidak waras saat melakukan negosiasi transfer.

"Tim itu ingin bertemu untuk memastikan saya tidak gila setelah apa yang saya ceritakan dan pengalaman buruk yang saya hadapi," ujar pemain berusia 28 tahun itu.

Permintaan itu membuat Rose merasa malu lantaran dia menilai bahwa depresi yang dialami tidak mempengaruhi profesionalitasnya dalam bekerja.

"Saya masih percaya bahwa saya selalu memberikan seluruh kemampuan saya," sambung Rose.

Baca Juga: Danny Rose: Timnas Inggris adalah Penyelamat Saya Satu Juta Persen!

Pemain jebolan akademi Leeds itu geram dengan perlakuan yang diterimanya. Perkara batal atau tidaknya kesepakatan, tidak terlalu dipikirkannya.

"Jika saya menghadapi permintaan seperti itu lagi, saya akan langsung bilang tidak," ucap Rose tegas.

Adapun dokumenter "A Royal Team Talk" dibuat untuk menunjukkan pentingnya keterbukaan sebagai solusi masalah gangguan mental yang menjadi problem serius di Inggris.

Selain Rose, film itu juga melibatkan dialog dengan Harry Kane, Peter Crouch, Thierry Henry, Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate, hingga Pangeran Williams.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on