Format Kompetisi Baru Antarklub Eropa Bakal Ikuti Jejak Piala AFC

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 24 Mei 2019 | 06:45 WIB
Aksi striker Arsenal, Alexandre Lacazette, yang berujung gol ke gawang Valencia pada leg pertama babak semifinal Liga Europa 2018-2019 di Stadion Emirates, 2 Mei 2019. (TWITTER.COM/@EUROPALEAGUE)

Keputusan UEFA mengubah format kompetisi Eropa dengan sistem promosi-degradasi menuai kecaman dari berbagai pihak.

Dengan jadwal kompetisi yang semakin panjang, perubahan itu dinilai dapat menurunkan nilai jual kompetisi domestik.

Sebab, ada rancangan lain untuk melangsungkan kompetisi Eropa itu pada akhir pekan, sesuatu yang sejak lama ditolak liga-liga di Eropa.

Baca Juga: Dianggap Tidak Adil, Rencana Perubahan Format Liga Champions Tuai Kecaman

TWITTER.COM/AFCAJAX
Trio pemain Ajax Amsterdam, David Neres (kiri), Donny van de Beek, dan Dusan Tadic, seusai laga leg I semifinal Liga Champions kontra Tottenham Hotspur, 30 April 2019.

Selain itu, penggunaan sistem promosi-degradasi akan membuat kesenjangan antarklub di Eropa menjadi semakin besar.

Presiden LaLiga Javier Tebas menyebut format baru dapat menghancurkan kompetisi domestik dan finansial sebagian besar klub Benua Biru.

FIGC (PSSI-nya Italia) melalui presidennya juga mengecam keras wacana itu.

"Kami tidak ingin persepakbolaan nasional kami dirusak oleh kepentingan individu," ujar Gabriele Gavina dikutip BolaSport.com dari SportsPro.

Baca Juga: Konspirasi Klub-klub Besar Eropa untuk Super League Siap Robohkan Liga Champions

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on