Presiden UEFA Ingin Final Liga Champions Tak Lagi Digelar di Arena 'Abal-abal'

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 16 Juni 2019 | 00:46 WIB
Penyerang Liverpool, Divock Origi, mencetak gol kedua timnya yang menang 2-0 atas Tottenham Hotspur dalam laga final Liga Champions, Sabtu (1/6/2019) di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid. (TWITTER @CHAMPIONSLEAGUE)

Baca Juga: Radja Nainggolan Tak Lagi Kebal, Bisa Dijual Inter untuk Datangkan 2 Gelandang Menjanjikan

Ceferin pun tidak mempermasalahkan jika final Liga Champions pada akhirnya cuma akan digelar di stadion yang itu-itu saja.

"Jika kami melangsungkannya, misalkan, di Stadion Wembley, kami bisa menyediakan 30 ribu tiket lebih banyak," sambung Ceferin.

"Mungkin seharusnya event yang sangat-sangat bergengsi digelar di arena yang bergengsi juga," tambahnya.

Baca Juga: 10 Pemain Termahal Versi CIES, Cristiano Ronaldo Tak Masuk Hitungan

Adapun soal kritik atas ditunjuknya Kota Baku di Azerbaijan sebagai tuan rumah final Liga Europa musim lalu, Ceferin tidak menggubrisnya.

Sebagai informasi, selain berada jauh di ujung timur Eropa, konflik politik Azerbaijan dengan negara tetangga membuat salah satu pemain Arsenal tidak bisa tampil.

"Liga Europa dan turnamen lain harus dibagikan dengan mereka yang mencintai sepak bola," terang Ceferin membela.

Final Liga Champions 2019-2020 rencananya akan dilangsungkan di Stadion Olympic Ataturk, Turki, yang memiliki kapasitas 76.092 penonton.

Sementara partai puncak Liga Europa bakal dihelat di Stadion Energa Gdansk, Polandia, yang bisa menampung sebanyak 43.615 penonton.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on