Kesederhanaan Stadion Brawijaya, Si Saksi Bisu Kejayaan Persik Kediri

By Muhammad Robbani - Minggu, 23 Juni 2019 | 06:45 WIB
Suasana laga pembuka Liga 2 2019 antara Persik Kediri Vs PSBS Biak, dari sudut pandang tribun media Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (22/6/2019). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Arena yang diperkirakan bisa menampung sekitar 15 ribu penonton itu menjadi saksi bisu dari gebrakan yang pernah ditorehkan dari klub yang lahir pada 1950.

Di sini pula Persik pernah beberapa kali menggelar laga kandangnya pada ajang LCA.

Namun, mereka tak bisa berkandang secara penuh di sana karena AFC selaku penyelanggara memvonis Stadion Brawijaya tak layak untuk menggelar event internasional sekelas LCA.

Stadion Manahan di Solo sempat menjadi lokasi pengungsian sementara Persik pada laga kandang LCA.

Seperti yang terjadi pada musim 2007 saat Persik menjamu raksasa dari Jepang, Urawa Reds Diamond.

Baca Juga: Persik Berpesta Gol Atas PSBS Biak Pada Partai Pembuka Liga 2 2019

Meski dengan segala harumnya kisah manis Persik, stadion ini jauh dari kesan sempurna di tengah mulai semaraknya stadion-stadion berkelas internasional yang menjamur di dalam negeri.

Sudah sekitar 12 tahun berlalu sejak raihan gelar juara 2006 dan keikutsertaan pada LCA, kondisi Stadion Brawijaya nampaknya belum banyak berubah.

BolaSport.com yang berkesempatan datang ke tempat ini pada pembukaan Liga 2 2019 pun sempat tak menyadari kala bus rombongan PSSI Pers dari Jakarta telah tiba di lokasi pertandingan.

Suasana di luarnya tak meninggalkan kesan akan berdirinya sebuah stadion, kecuali jika melihat tulisan 'Stadion Brawijaya' di dinding luar tribun timur.