Gloria dan Melati Didorong untuk Dekati Kemampuan Liliyana Natsir

By Delia Mustikasari - Selasa, 25 Juni 2019 | 19:00 WIB
Mantan pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, bermain bulu tangkis di dalam pesawat Hercules C-130, Sabtu (9/2/2019). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Sektor ganda campuran Indonesia tengah berjuang mencapai level elite dunia selepas Liliyana Natsir pensiun pada Januari 2019.

Saat ini, Indonesia memiliki dua pasang ganda campuran yang menduduki peringkat keenam dan ketujuh besar dunia yakni Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Namun, penampilan dua pasang ganda campuran tersebut belum mencapai hasil yang diinginkan. Hafiz/Faizal belum meraih gelar tahun ini, sementara Praveen/Melati tiga kali menjadi runner-up pada India Open, New Zealand Open, dan Australian Open.

"Kami akui mundurnya Butet (sapaan akrab Liliyana Natsir) itu membuat kami kehilangan figur," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI ditemui BolaSport.com di hall pelatnas, Cipayung, Jakarta, Senin (24/6/2019).

"Secara permainan, memang dia lebih di atas dari semua pemain ganda campuran. Jadi, belum ada satu pun yang bisa mendekati Butet, khususnya di putri. Kami ingin push Gloria dan Melati untuk paling tidak mendekati Butet," ucap Susy.

Hal tersebut dilakukan demi mengejar peluang lolos ke kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Meski begitu, Susy tidak menutup peluang pasangan lain untuk menyalip Hafiz/Gloria dan Praveen/Melati dalam perjalanan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020,

"Misalnya, jika ada Rinov (Rivaldy)/(Pitha Haningtyas) Mentari atau Tontowi (Ahmad)/Winny (Oktavina Kandow). Monggo saja, kalian bersaing saja. Sekarang bagaimana memoles, mematangkan, dan memberi tanggungjawab," tutur Susy Susanti.

Susy mengakui bahwa seusai Liliyana Natsir pensiun, Gloria dan Melati perlu menyesuaikan diri dengan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka ketika masuk daftar prioritas Olimpiade Tokyo 2020.