BOLASPORT.COM - Kemampuan pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, dalam mengasah ketajaman striker memang tak perlu diragukan lagi.
Saat masih aktif menjadi pesepak bola, Ole Gunnar Solskjaer, berposisi sebagai penyerang.
Tak heran, Solskjaer dapat dengan brilian membagikan ilmu mencetak gol ke anak-anak asuhnya.
Baca Juga: 2 Menit di Lapangan, Pemain 18 Tahun Man United Cetak Gol Roket di Australia
Banyak yang mengira saat masih membela Manchester United Solskjaer hanya striker pelapis atau spesialis turun dari bangku cadangan.
Anggapan tersebut wajar, mengingat kisah yang dialami Ole Gunnar Solskjaer saat Man United mencicipi era kejayaan pada musim 1998-1999.
Kala itu, Manchester United sukses meraih tiga gelar dalam semusim dengan menjuarai Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala FA.
Pada momen tersebut, Ole Gunnar Solskjaer ikut menyumbangkan 12 gol dari 19 penampilan di Liga Inggris.
Pelatih Man United saat itu, Sir Alex Ferguson, memberikan kesempatan kepada Solskjaer menjadi pemain inti dalam 9 laga, sedangkan masuk sebagai pemain pengganti 10 kali.
Setali tiga uang dengan ajang Premier League, Ole Gunnar Solskjaer juga merasakan hal yang sama di Piala FA.
Baca Juga: Cuma Ada 1 Atlet Lebih Populer daripada Messi dan Ronaldo karena Bisa 5 Bahasa
Solskjaer merumput empat kali sejak menit pertama dan empat kali beraksi dari bangku cadangan. Dia masih bisa mengemas sebiji gol.
Ferguson kembali menerapkan strategi yang sama untuk Solskjaer di Liga Champions.
Ole Gunnar Solskjaer sekadar bermain dalam empat pertandingan yang cuma satu di antaranya sebagai starter.
Sisanya, Solskjaer menjadi pemain cadangan, termasuk ketika menciptakan satu gol di partai final untuk membantu Manchester United menang 2-1 atas Bayern Muenchen.
BolaSporter tahu ketika itu Solskjaer main berapa menit di laga puncak? Tak sampai 15 menit!
Turun pada menit ke-81 untuk menggantikan Andy Cole, Solskjaer berhasil menggetarkan jala gawang Bayern pada menit ke-90+3.
Baca Juga: Juventus dan Ajax Sepakat Harga, De Ligt Jadi Bek Termahal I Bianconeri
Akan tetapi, Ole Gunnar Solskjaer awalnya adalah juru gedor utama Manchester United.
Sir Alex Ferguson mendatangkan Solskjaer dari Molde pada 29 Juli 1996.
Beraksi 25 kali sebagai pemain inti di Liga Inggris 1996-1997, Solskjaer langsung membukukan 18 gol yang membawa Man United menjadi kampiun pada akhir musim.
Catatan tersebut membuat semuanya masuk akal mengapa Marcus Rashford bisa dengan segera nyetel ketika Ole Gunnar Solskjaer membesut Manchester United.
Dari enam pertandingan Liga Inggris dalam periode 22 Desember 2018 hingga 19 Januari 2019, Rashford mampu menggelontorkan 5 gol dan 2 assist!
Bukan hanya Rashford yang ditularkan skill menjebol gawang lawan.
Ole Gunnar Solskjaer juga memberikan pelajarannya kepada mantan anak asuhnya di Cardiff City, Guido Burgstaller.
Burgstaller pernah menjadi anak asuh Solskjaer di Cardiff dalam kurun waktu 1 Juli 2014 hingga 18 September 2014 alias sekitar 2,5 bulan.
Baca Juga: Mantan Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla Bakal Kembali ke Asia
Saat itu, Burgstaller sempat menceploskan satu gol dari dua penampilan di Piala Liga Inggris.
Bahkan, gol Burgstaller mengantarkan Cardiff City menang 2-1 atas Coventry City untuk melangkah ke ronde kedua Piala Liga Inggris.
Kini, meski sudah tidak dibimbing Ole Gunnar Solskjaer, Guido Burgstaller tetap menjadi andalan timnya untuk mengukir gol.
Membela klub Jerman, Schalke 04, dalam pertandingan persahabatan menghadapi Stadtauswahl Bottrop, Burgstaller sanggup mencetak enam gol!
Baca Juga: Berita Transfer - Man United Akan Jual 2 Warisan Louis van Gaal
Penyerang berusia 30 tahun ini membawa Schalke menang 20-1 di Jahnstadion, Bottrop, Jerman pada Jumat (12/7/2019).
Guido Burgstaller menciptakan gol pada menit ke-5, 10, 15, 36, 45, dan 54.