Begini Kriteria Caketum Baru PSSI Versi Presiden Madura United

By Bayu Chandra - Sabtu, 13 Juli 2019 | 14:30 WIB
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, memberi arahan saat menghadiri sesi latihan timnya yang dig (japrit)

BOLASPORT.COM - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, memberikan pandangan tersendiri mengenai bagaimana sosok Calon Ketua Umum Baru (Caketum) PSSI ke depan.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai organisasi yang menaungi klub-klub tanah air masih sibuk mencari sosok ketua umum baru.

Edy Rahmayadi yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PSSI.

Joko Driyono pun sempat mengisi posisi sementara yang ditinggalkan Edy Rahmayadi dengan menjabat sebagai Plt Ketum PSSI, namun hanya berlangsung sebentar karena yang bersangkutan ditahan oleh kepolisian karena dugaan perusakan barang bukti dugaan pengaturan skor.

Baca Juga: PSM Makassar Vs Madura United - Achsanul Qosasi Sampaikan Pesan Penting

Saat ini terjadi kekosongan posisi untuk Ketum PSSI.

PSSI sendiri direncanakan akan menggelar kongres luar biasa (KLB) PSSI pemilihan untuk menentukan 15 anggota Komite Eksekutif terdiri dari ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota pada Januari 2020.

Nantinya, kepengurusan PSSI yang baru akan bertugas pada periode 2020 - 2024.

Lowongnya posisi Kursi Ketua Umum PSSI membuat kalangan pihak menyampaikan beberapa uneg-unegnya.

Baca Juga: Madura United Sukses Imbangi Persib, Achsanul Qosasi Berikan Pujian

Dikutip BolaSport.com dari laman Kompas, Sabtu (13/7/2019), Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, mengungkapkan pendapatnya soal kriteria sosok yang tepat memimpin PSSI.

Dia berharap bahwa calon ketua umum PSSI bisa mengetahui filosofi sepak bola dan tegas dalam mengambil tindakan.

Achsanul berharap, agar Ketua Umum PSSI yang baru memiliki hubungan baik dengan sepak bola internasional dan komunitas sepak bola lokal di Indonesia.

"Tidak ada keputusan-keputusan kontroversial. Tidak ada keputusan yang aneh," ujar Achsanul.

"Keputusan itu harus bersifat membangun untuk kepentingan sepak bola Indonesia. Jadi, pengurus PSSI harus mengerti filosofi sepak bola," kata Achsanul.