Chan/Goh Kembali Temui Aral demi Menembus Olimpiade Tokyo 2020

By Doddy Wiratama - Senin, 29 Juli 2019 | 17:40 WIB
Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, berpose setelah konferensi pers semifinal Indonesia Masters 2019. (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Chan Peng Soon/Goh Liu Ying kembali mendapat cobaan atas status mereka sebagai pemain independen.

Sejak memutuskan keluar dari pelatnas BAM pada awal 2019, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying harus hidup mandiri dalam menjalani karier mereka.

Ganda campuran Malaysia itu pun harus memenuhi kebutuhan mereka sendiri untuk berpartisipasi dalam kompetisi BWF, baik untuk masalah teknis atau non-teknis.

Beruntung, Chang Peng Soon/Goh Liu Ying masih tergolong sebagai pemain elite dunia sehingga cukup mudah menarik sponsor untuk membantu, termasuk dalam segi finansial.

Dana segar yang didapat oleh Chan/Goh pun mereka manfaatkan untuk memenuhi segala kebutuhan yang mereka perlukan, termasuk mendatangkan pelatih. 

Kini, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang tengah berjuang untuk menembus Olimpiade Tokyo 2020 kembali menemui halangan.

Ganda campuran peringkat lima dunia itu mengakui membutuhkan analis untuk memantau performa mereka di atas lapangan pertandingan.

Saat masih berstatus sebagai penghuni pelatnas, Chan/Goh mendapat bantuan untuk sisi sport science dari National Sports Institute (NSI) yang merupakan mitra resmi BAM.

Baca Juga: Tak Cuma Praveen/Melati, Chan/Goh Juga Masih Mencari Jawaban Atasi Wang/Huang

Dilansir BolaSport.com dari The Star, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying sebenarnya telah mengajukan permintaan bantuan kepada pihak BAM untuk urusan sport science.

Akan tetapi, Datuk Seri Norza Zakaria (Presiden BAM) menolak permintaan itu dan menyebut jasa NSI diprioritaskan untuk pemain penghuni pelatnas.

Lebih lanjut, Norza baru akan memberi bantuan tersebut jika Chan/Goh sudah pasti mendapatkan tiket Olimpiade Tokyo 2020.

Kebutuhan akan analisis performa penampilan muncul setelah Chan Peng Soon/Goh Liu Ying merasa mulai kesulitan untuk berkembang.

Sehingga peraih medali perak Olimpiade 2016 itu memerlukan jasa analis agar dapat terus bersaing dengan rival mereka.

"Hasil dari dua turnamen terakhir (Indonesia Open dan Japan Open) menunjukkan bahwa kami memerlukan bantuan analis olahraga," kata Chan Peng Soon.

"Kami dua kali disingkirkan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China). Mereka tahu pergerakan kami dan kami tak bisa menerapkan pola permainan kami."

"Mereka telah menganalisis permainan kami secara mendalam dengan bantuan dari tim dan pelatih," ujar pria 31 tahun ini menambahkan.

Baca Juga: 6 Wakil Indonesia Tempati Posisi Unggulan pada Thailand Open 2019

Lebih lanjut, Chan Peng Soon menyebut bahwa kebutuhan ini sudah mendesak mengingat masa kualifikasi Olimpiade tengah berlangsung.

"Pemain dari negara lain juga melakukan hal yang sama. Apalagi masa kualifikasi Olimpiade sedang berlangsung," tutur Chan.

"Kami juga butuh seorang analis . Sejumlah pemain terbaik Malaysia dibantu NSI dan kami tak yakin ada analis tersertifikat yang masih tersedia di luar sana." ujar Chan Peng Soon memungkasi.

Baca Juga: Hasil Undian Lengkap Wakil Indonesia pada Thailand Open 2019

Pada pekan ini, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dijadwalkan mengikuti ajang Thailand Open 2019 pada 30 Juli - 4 Agustus 2019.

Chan/Goh pun sudah dinanti oleh Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa (India) pada babak pertama turnamen BWF World Tour Super 500 itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

PSSI resmi mengumumkan jadwal laga tunda PSM Makassar versus Persija Jakarta. . #psmmakassar #persija #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on