Thailand Open 2019 - Kunci Keberhasilan Shesar Tumbangkan Lin Dan

By Doddy Wiratama - Kamis, 1 Agustus 2019 | 20:25 WIB
Aksi Shesar Hiren Rhustavito pada babak kedua Thailand Open 2019 kontra Lin Dan (China) yang digelar Kamis (1/8/2019) (BADMINTON INDONESIA)

Seusai pertandingan, Shesar Hiren Rhustavito pun sedikit berkomentar terkait strategi yang diterapkannya pada laga tersebut.

"Waktu saya lihat dia enggak enak mainnya, saya lanjutkan saja pola main itu sampai akhir gim kedua," ujar Shesar dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Pada gim ketiga, saya coba manfaatkan kecepatan tetapi enggak mau buru-buru mematikan lawan."

"Waktu interval saya unggul jauh (11-7, red) jadi makin dapat feel-nya. Saya lebih yakin untuk menang," ujarnya melanjutkan.

Di sisi lain, Shesar Hiren Rhustavito yang sepuluh tahun lebih muda dari Lin Dan menyebut faktor stamina cukup memengaruhi hasil laga tadi.

Meski begitu, pemain peringkat 34 dunia itu tetap merasa laga melawan Lin Dan tetap berlangsung dengan berat.

"Dari segi stamina, saya lebih yakin. Namun saya sudah menyangka pasti berat melawan dia," tutur Shesar.

"Sekarang setelah menang saya merasa senang. Lin Dan pemain idola saya selain Taufik Hidayat," katanya menjelaskan. 

Baca Juga: Thailand Open 2019 - Para Pemain Unggulan Kembali Berguguran

Pada laga perempat final Thailand Open 2019 besok, Shesar Hiren Rhustavito bakal berhadapan dengan tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.

"Kalau ketemu Lee sudah tiga kali dan di pertemuan terakhir saya kalah," ujarnya.

"Nanti saya pelajari lagi video pertandingannya dan main maksimal dulu. Jangan pikir menang-kalah dulu," tutur Shesar Hiren Rhustavito memungkasi.

Rangkaian pertandingan perempat final Thailand Open 2019 sendiri bakal berlangsung pada Jumat (2/8/2019).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

“Remuk ati iki yen eling janjine, ora ngiro jebul lamis wae, dek opo salah awakku iki, kowe nganti tego mbelanjanji janji....” Itu adalah sepenggal lirik lagu Cidro yang dinyanyikan dan dipopulerkan oleh Didi Kempot, yang kini dikenal dengan julukan The Godfather of broken heart. Lirik patah hati atau cerita tentang hubungan jarak jauh dinyanyikan dengan bahasa jawa sehari-hari, namun terasa sangat menyentuh dan ‘ngena’ di hati para pendengarnya. Bahkan penggemar Didi Kempot kini bukanlah mereka yang lahir atau dibesarkan di jaman ‘Stasiun Balapan’ dan ‘Sewu Kuto’. Para penggemar ‘Lord’ Didi kini seakan menyebar di kalangan Sobat Ambyar hingga pemuda dan anak jaman now yang menamakan dirinya sebagai ‘Sad Girls and Sad boys’. Ada fenomena apa dengan Didi Kempot dan patah hati? Benarkah Didi Kempot sudah pas disandingkan dengan Legenda musik sekelas Frank Sinatra, Al Jarreau atau Freddie Mercury? Bagaimana kisah dibalik perjuangan Didi Kempot yang konsisten dengan musik Campursari nya? Saksikan Didi Kempot The Godfather of broken heart di Rosi, kamis 1 Agustus 2019. Live pukul 20.00 Wib hanya di Kompas TV, independen terpercaya.

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on