EKSKLUSIF - Kisah Teco Si Polyglot, U-20 Brasil, hingga Douglas Costa

By Muhammad Robbani - Jumat, 2 Agustus 2019 | 19:39 WIB
Stefano Cugurra alias Teco diresmikan sebagai pelatih Bali United, Senin (14/1/2019). (DOK. BALI UNITED)

Bisa diceritakan karier coach Teco sejak awal?

Saya berawal dari pelatih fisik, di Rio de Janeiro, Liga 2 regional Rio De Janeiro. Jadi di Brasil ada kompetisi regional dengan kasta Liga 1, 2, 3, regional. Nah itu timnya di Liga 2 Rio, namanya Barra da Tijuca.

Klub kecil tapi prestasinya bagus, berada pantai, klub baru waktu itu. Dari sana ke Amerika Serikat bergabung dengan klub A-League. Jadi di Amerika ada MLS (Major League Soccer) dan A-League (kompetisi sepak bola profesional di Amerika selain MLS pada 1995-2004).

Ini yang kurang dari Amerika (tanpa promosi-degradasi). MLS berjalan sendiri, A-League sendiri. Saya bergabung dengan NSA Club da Florida Miami. Sudah bubar klub ini.

Saya di sana sebelum 2000, sebelum itu saya di Brescia di Italia. Di Primavera U-20 Brescia sebagai pelatih fisik juga.

Dari sana balik ke Brasil ke klub Rio (Barra da Tijuca), 2003 ke Arab, Al-Najma. Lalu ke Singapura, ini klub juga sudah bubar, tim tradisional, Jurong FC. Stadionnya bagus tapi sudah bubar lalu ke Persebaya Desember 2003, saya diajak Jacksen F. Thiago (koleganya sesama orang Brasil) ke Persebaya.

Pernah jadi Asisten pelatih timnas U-20 Brasil?

Ya, saat itu saat balik dari Arab atau Thailand saya punya kesempatan untuk dua turnamen (bersama timnas U-20 Brasil). Bukan Piala Dunia (U-20 2009). Satu turnamen di Kanada, satunya saya lupa. Turnamen di Kanada saat itu di kota Vancouver.

Coach pernah cerita jadi asisten U-20 Brasil, pemainnya Douglas Costa? Ajangnya Piala Dunia U-20 2009 di Mesir?

Saya sudah keluar waktu U-20 Brasil ikut Piala Dunia U-20 di Mesir. Tapi Douglas Costa sudah ikut di tim saya sebelumnya. Tapi waktu Piala Dunia U-20 saya sudah keluar.