Virgil van Dijk Mau Tak Mau Dukung Diri Sendiri Menangi Ballon d'Or

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Rabu, 7 Agustus 2019 | 14:37 WIB
Bek Liverpool FC, Virgil van Dijk, memegang trofi Liga Champions. (TWITTER.COM/CHAMPIONSLEAGUE)

BOLASPORT.COM - Virgil van Dijk mengaku mau tak mau ia harus dukung diri sendiri untuk memenangi gelar Ballon d'Or.

Selama 18 bulan berbaju Liverpool, Virgil van Dijk membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu bek paling apik yang ada saat ini.

Musim lalu, ia berhasil mengantarkan Liverpool menjadi juara Liga Champions dan berada di posisi kedua Liga Inggris.

Selain itu, Van Dijk juga menjadi pemain terbaik Liga Inggris musim lalu.

Liverpool tak kebobolan dalam 21 laga dan punya pertahanan paling rapat sepanjang musim dari total kebobolan.

Hal-hal ini membuatnya jadi salah satu calon terdepan untuk memenangi penghargaan elit pesepakbola, Ballon d'Or.

Sepanjang sejarah, memang sangat jarang pemain belakang memenangi penghargaan tersebut.

Terakhir, adalah Fabio Cannavaro sebagai bek yang menang usai membawa timnas Italia juara Piala Dunia 2006.

Baca Juga: Kualitas Van de Beek: Lebih Tajam dari Gabungan Semua Gelandang Real Madrid

"Saya tak punya penjelasan mengapa tak banyak pemain belakang yang menang Ballon d'Or," tutur Van Dijk, dilansir BolaSport.com dari Liverpool Echo.

"Saya hanya bisa bilang bahwa saat ini orang-orang memasukkan saya dalam favorit memenangi Ballon d'Or adalah sebuah penghargaan besar."

Soal siapa yang akan menang nantinya, Van Dijk mengaku mendukung dirinya sendiri.

"Anda harus mendukung diri Anda sendiri," ujar Van Dijk.

"Karena jika tidak, tak ada orang lain yang akan mendukung Anda."

"Kita akan melihat nanti, tetapi orang-orang sudah berbicara tentang itu saja merupakan penghargaan besar untuk saya."

"Satu-satunya yang bisa saya perbuat sekarang hanyalah bekerja keras, tetap rendah diri, dan terus berkembang," kata kapten timnas Belanda tersebut.

Sepanjang sejarah, hanya pernah ada satu pemain Liverpool yang memenangi gelar Ballon d'Or.

Itu terjadi pada tahun 2001 saat Michael Owen mengalahkan Raul (Real Madrid) dan Oliver Kahn (Bayern Muenchen) untuk jadi pemenang.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Kisah Asal-usul Selebrasi Siiuuu

Ballon d'Or dimulai pada tahun 1956 oleh media Prancis, France Football, untuk pemain terbaik tahun tersebut.

Pada 2010 hingga 2015, Ballon d'Or sempat bersatu dengan penghargaan pemain terbaik dunia versi FIFA, tetapi kini keduanya sudah kembali berdiri sendiri-sendiri.

Penghargaan tahun ini kemungkinan akan digelar di Prancis pada Desember nanti.

Tahun lalu, Luka Modric jadi pemenang dan menghentikan dominasi Cristiano Rolando serta Lionel Messi dalam satu dekade terakhir.

Modric berhasil menang usai mengantarkan Real Madrid juara Liga Champions dan timnas Kroasia ke final Piala Dunia 2018.

Baca Juga: Valverde Hanya Butuh 6 dari 10 Gelandang Barcelona, Siapa Terbuang?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Ini tim terbaik Liga 1 2019 versi @bolasportcom untuk pekan ke-12 BolaSporter setuju? #liga1 #liga12019 #timterbaik #gridnetwork #banggasepakbolakita

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on