Hari Pertemanan Sedunia di Mata Atlet ONE Championship Indonesia

By Septian Tambunan - Jumat, 16 Agustus 2019 | 06:15 WIB
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Anthony Engelen. (ONE CHAMPIONSHIP)

BOLASPORT.COM - Tanggal 30 Juli diperingati di beberapa negara sebagai Hari Pertemanan Sedunia yang diawali pada tahun 1958 di Paraguay sebagai teknik promosi untuk kartu ucapan.

Akan tetapi, tradisi memberi hadiah untuk pertemanan sendiri sudah dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 1919.

Saat itu, orang-orang saling bertukar bunga, kartu, dan bahkan gelang tangan.

Pada tanggal 27 Juli 2011, Sidang Umum PBB menetapkan tanggal 30 Juli sebagai Hari Pertemanan Sedunia.

Baca Juga: Harapan Atlet ONE Championship Indonesia untuk Anak Bangsa

Dua atlet asal Indonesia yang bertanding bersama ONE Championship, yaitu Anthony "The Archangel" Engelen dan Rudy "The Golden Boy" Agustian, berbagi tentang nilai-nilai pertemanan dan kisah tak terlupakan mereka bersama seorang teman terdekat.

Bagi Anthony, pertemanan atau persahabatan adalah bentuk ikatan tersendiri antara dirinya dan orang-orang terdekatnya.

"Pertemanan berarti orang-orang terbaik bagi saya, yang dapat selalu saya hubungi melalui teks ataupun telepon, baik untuk berkumpul, untuk makan atau minum bersama, maupun untuk berbagi masalah yang saya hadapi, serta tentu sebaliknya," ujar Anthony Engelen seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.

"Sahabat itu sangat penting."

"Kebanyakan teman-teman terdekat sudah saya kenal sejak masih tinggal di Belanda, di mana kami sudah saling mengenal selama lebih dari 20 tahun."

"Saya berharap mereka juga merasakan hal yang sama pada saya."

"Teman atau sahabat yang baik akan selalu ada untuk Anda dalam kondisi buruk maupun baik."

"Bagi saya, belakangan ini jelas kami lebih banyak bersama untuk hal-hal yang baik," tutur atlet yang baru-baru ini menikah dengan penyanyi Amelia Ong.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Anthony Engelen (kanan), melepaskan pukulan ke arah petarung China, Chen Lei, dalam ajang ONE: Legendary Quest di Shanghai, China.

Lalu, tentunya "The Archangel" pernah mengalami beberapa kisah luar biasa bersama teman-temannya.

"Banyak sekali kisah yang kami lalui," kata Anthony Engelen.

"Salah satu yang sering terjadi adalah jika kami terjebak dalam perkelahian, saya yakin kami pasti saling melindungi untuk memastikan pihak lawan mundur atau kami akan berkelahi dengan keras."

"Yang agak konyol adalah peristiwa tahun lalu di Jakarta."

"Ada seseorang tak dikenal yang mencoba membuat keributan di sebuah klub dan menabrak saya saat saya kembali dari bar."

"Ia mulai mengucapkan kata-kata kasar dan saya coba menenangkannya."

"Teman-teman saya melihat peristiwa itu dan mereka langsung berdiri menghadang orang itu."

"Tidak ada perkelahian, tetapi mungkin teman-teman saya menjelaskan agar ia tidak memulai perkelahian dengan saya."

"Hal yang mirip pernah terjadi di Belanda bersama adik saya."

"Saat itu kami masih muda dan terjebak dalam sebuah perkelahian, di mana adik saya langsung terbang menerjang dengan gaya Superman untuk memukul pria yang mencoba mengganggu kami. Orang itu langsung kabur," ucap atlet yang berlatih di bawah naungan Bali MMA ini.

Baca Juga: Pesan Khusus Ibu Adrian Mattheis Jelang ONE: Masters of Destiny

Lain halnya dengan Rudy Agustian. Atlet divisi flyweight ini menganggap bahwa sahabat adalah seseorang yang mengerti dan menerima dirinya apa adanya.

"Sahabat adalah orang yang mengerti dan menerima kita," ujar Rudy Agustian.

"Sahabat itu saling percaya, anti baper (terbawa perasaan)."

"Arti teman penting sekali bagi saya karena saat sedang down ataupun senang, kita pasti butuh teman untuk berbagi, selain juga saling memberi masukan untuk bangkit dan lebih maju lagi," tutur petarung yang berangkat dari disiplin Muay Thai dan memiliki sasana bernama Golden Muay Thai Camp itu.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Rudy Agustian (atas).

Rudy Agustian juga mengemukakan satu kejadian yang menurutnya sangat berkesan sampai saat ini.

"Kami pernah berkelahi bareng-bareng di sebuah warnet," kata Rudy Agustian.

"Saat kami pikir sudah menang, ternyata orang yang kami pukuli itu balik lagi dan membawa orang sekampung."

"Akhirnya kami yang cuma berdelapan harus melawan sekitar 30 orang."

"Baku hantam di warnet, lalu akhirnya diamankan ke kantor polisi," ucap "The Golden Boy" menambahkan.