10 Fakta Menarik dari Rangkaian Laga Final Kejuaraan Dunia 2019

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 26 Agustus 2019 | 17:20 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, berpose dengan bendera Merah Putih usai memenangi medali emas Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019). (BADMINTON INDONESIA)

Idealnya, pertandingan final kejuaraan dunia bisa berjalan sengit dan bahkan berdurasi panjang.

Akan tetapi, hal ini tidak sepenuhnya terjadi pada lima pertandingan final Kejuaraan Dunia 2019.

Tercatat, hanya dua laga yang mampu menampilkan duel final seimbang.

Baca Juga: Gelar Juara Dunia 2019 Hapus Status 'Miss Runner-up' PV Sindhu

Menariknya, kedua pertandingan itu terjadi pada partai pembuka dan partai penutup.

Laga final ganda putri yang menjadi partai pembuka dimenangi Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara melalui rubber game dengan skor 21-11, 20-22, 23-21.

Sementara itu, duel final ganda putra yang menjadi partai penutup dimenangi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 25-23, 9-21, 21-15.

9. Tiga pemain nomor 1 dunia sukses meraih gelar juara

Terlepas dari kekalahan dini yang ditelan dua pemain nomor satu dunia yakni Akane Yamaguchi (tunggal putri, Jepang) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra, Indonesia), para pemain nomor satu dunia lainnya sukses meraih titel kampiun pada Kejuaraan Dunia 2019.

Ketiga pemain nomor satu dunia tersebut adalah Kento Momota (tunggal putra, Jepang), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (ganda putri, Jepang), dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (ganda campuran, China).

Baca Juga: Rekap Hasil Final Kejuaraan Dunia 2019 - Emas Ke-3 Ahsan/Hendra dan Harinya Juara Bertahan

10. Jepang jadi juara umum

Dominasi Jepang pada persaingan bulu tangkis dunia mencapai puncaknya pada Kejuaraan Dunia 2019.

Tahun ini, skuad tepok bulu Negeri Sakura berhasil menjadi juara umum setelah membawa pulang enam medali.

Perinciannya, dua medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu.

Sementara itu, China dan Indonesia, berturut-turut menempati peringkat kedua dan ketiga pada tabel perolehan medali kejuaraan dunia tahun ini.

China punya lima medali yang terdiri dari satu keping emas dan empat keping perunggu, sedangkan Indonesia membawa pulang tiga medali yakn satu keping emas dan dua keping perunggu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Nama Ferry Rotinsulu tentu tidak asing lagi bagi pendukung timnas Indonesia. Ferry Rotinsulu sempat menjadi andalan di bawah mistar gawang timnas Indonesia pada kurun waktu 2005-2011. Karier Ferry di timnas dimulai dari tampil di SEA Games 2005 bersama timnas U-23 Indonesia hingga membela tim Merah Putih di Piala Asia 2007. Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu sempat menyatakan diri untuk pensiun dari dunia sepak bola empat tahun lalu. Kini, kiper yang kerap disapa FR12 itu memutuskan untuk turun gunung dan kembali berkarier di dunia sepak bola Tanah Air. Ferry Rotinsulu kembali ke tim yang membesarkan namanya dulu, Sriwijaya FC. Sebagaimana disampaikan oleh manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, pria berpostur 182 cm itu akan menjadi kiper ketiga dari Laskar Wong Kito. Keputusan ini diambil menyusul mundurnya kiper muda Sriwijaya FC yang bernama Alexander. . #ferryrotinsulu #ferry #sriwijayafc #ligaindonesia #liga2 #legend #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on