Head-to-head Pelatih, Timnas Indonesia dan Malaysia Dikepung 3 Alumni Piala Dunia

By Beri Bagja - Kamis, 5 September 2019 | 11:15 WIB
Bert van Marwijk saat membesut timnas Belanda di Piala Dunia 2010. (CAVEBIZ.VN)

BOLASPORT.COM - Ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dimulai pada Kamis (5/9/2019), termasuk melibatkan timnas Indonesia yang akan menghadapi Malaysia.

Matchday pertama kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia digelar pada hari ini dari Grup A-H.

Timnas Indonesia kebagian menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam partai Grup G.

Kontestan lain di grup ini adalah timnas Vietnam, Thailand, dan peserta unggulan dari Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA).

Menilik kekuatan masing-masing tim dari sektor pelatih, Simon McMenemy di bench timnas Indonesia dan Tan Cheng Hoe di kursi arsitek Malaysia punya tantangan tersendiri.

Simon dan Tan seperti dikepung para peracik taktik yang lebih kenyang pengalaman berkiprah di level internasional.

Pelatih timnas UEA, Bert van Marwijk, jelas paling menonjol di antara mereka.

Van Marwijk malang melintang menangani tim-tim elite di level klub Eropa, semodel Feyenoord, Borussia Dortmund, dan Hamburg.

Untuk tim nasional, Van Marwijk memandu negaranya mencapai final Piala Dunia 2010.

Kala itu, langkah Wesley Sneijder cs dihentikan sang juara Spanyol dengan skor 0-1 akibat gol dramatis Andres Iniesta di babak tambahan waktu.

Dia lantas membantu meloloskan Arab Saudi ke putaran final Piala Dunia 2018, tetapi mundur sebelum turnamen dan beralih menerima pinangan Australia di kancah sepak bola sejagat itu.

Van Marwijk bertugas di balik kemudi Timnas UEA sejak 20 Maret 2019.

Sementara itu, pelatih anyar timnas Thailand, Akira Nishino, membawa timnas Jepang ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Baca Juga: Menilik Gaya Simon McMenemy Jelang Laga Indonesia Vs Malaysia

Mereka gugur menyakitkan akibat gol larut Nacer Chadli pada injury time babak kedua.
Nishino diangkat sebagai komandan timnas Thailand sejak Juli lalu.

Sementara itu, nakhoda timnas Vietnam, Park Hang-seo, memang tak pernah menjadi pelatih kepala sebuah negara di Piala Dunia.

VOV.VN
Park Hang-seo (tiga dari kanan) menjadi anggota staf kepelatihan Guus Hiddink (kanan) di Piala Dunia 2002.

Namun, Park merupakan anggota staf kepelatihan timnas negara asalnya, Korea Selatan, saat bikin kejutan besar di Piala Dunia 2002.

Park menjadi salah satu asisten bagi pelatih kepala timnas Korsel kala itu, Guus Hiddink, yang mencapai semifinal.

Modal Simon McMenemy dan Tan Cheng Hoe guna mengarungi kualifikasi PD 2022 toh tidak sedikit.

Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia Vs Malaysia, 5 Partai Terakhir Skuad Garuda

Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia Vs Malaysia, 5 Partai Terakhir Harimau Malaya

Simon, pria asal Skotlandia, setidaknya memiliki pengalaman banyak mendalami sepak bola Asia Tenggara sedekade terakhir.

Sementara itu, Tan Cheng Hoe, mungkin khatam soal pemahaman dan jeroan sepak bola negaranya.

Sebelum naik melatih timnas senior, ia pernah menukangi Malaysia di berbagai level usia muda yang kenyang pengalaman di level internasional.

Simon McMenemy akan beradu taktik dengan Tan Cheng Hoe pada duel pertama kualifikasi Piala Dunia 2022.

INSTAGRAM FA MALAYSIA
Pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, bersalaman dengan pelatih Malaysia, Tan Cheng Hoe, saat konferensi pers jelang pertemuan kedua tim di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Bagaimana rapor timnas Indonesia jelang partai lawan negara tetangga, kalau ditinjau dari performa teraktual?

Jika menghitung 5 partai terakhir dalam duel kompetitif dan uji coba level A (FIFA matchday), Indonesia dua kali menang, dua kali kalah, dan sekali seri.

Total Tim Merah Putih melesakkan 11 gol, lebih banyak dari angka kemasukannya yang berjumlah 8 gol.

Baca Juga: Anomali Athletic Bilbao: Tak Keluar Duit Sepeser Pun, Lampaui Real Madrid dan Barcelona

Namun, kebanyakan gol yang bersarang terjadi ke gawang Vanuatu di uji coba terakhir (6-0).

Ketika itu, quattrick Beto dan brace dari Evan Dimas menghasilkan kemenangan telak tim Garuda disertai catatan clean-sheet.

Sementara saat menghadapi Thailand di partai ketiga Piala AFF 2018, timnas kemasukan 4 kali dan menciptakan 2 gol.

Indonesia kalah 2-4 dengan dua gol dibuat oleh Zulfiandi dan Fachruddin Aryanto.

Di laga penutup setelahnya, timnas bermain imbang tanpa gol dengan Filipina.

GERRY LOTULUNG/KOMPAS.COM
Andik Vermansah dan Alberto Goncalves merayakan gol pada laga timnas Indonesia Vs Vanuatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (15/6/2019).

Kemudian setelah berganti tahun ke 2019, Simon McMenemy datang di kursi pelatih dan menjalani debut dengan kemenangan 2-0 atas Myanmar.

Dua bomber, Greg Nwokolo dan Ilija Spasojevic jadi pencetak gol laga tersebut.

Timnas kemudian kembali dijebol 4 kali oleh Yordania di partai persahabatan dan hanya membikin satu gol dari penalti Beto.

Melihat rangkaian pertandingan-pertandingan itu, bisa diamati bahwa lini depan timnas Indonesia terbilang subur dengan 7 gol di antaranya dicetak pemain depan, 3 oleh gelandang, dan satu dari bek.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Inilah tim terbaik pekan ke-17 Liga 1 2019 versi BolaSport.com. #liga12019 #BanggaSepakBolaKita

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on