Memahami Kesulitan Akira Nishino Mengasuh Skuat Timnas Thailand

By Muhammad Robbani - Selasa, 10 September 2019 | 13:20 WIB
Pelatih timnas Thailand, Akira Nishino, saat memberikan keterangan pers di ruan media Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (9/9/2019). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Sebelumnya, pelatih berusia 64 tahun itu menghabiskan kariernya di Jepang, baik itu sebagai pemain dan pelatih.

Cuma satu klub yang pernah diperkuatnya saat masih aktif bermain yakni Hitachi (nama lama dari Kashiwa Reysol), sehingga dia pun menyandang status legenda klub tersebut.

Sementara saat alih profesi menjadi pelatih, pria berusia 64 tahun pernah menangani timnas U-20 dan U-23 Jepang, Kashiwa Reysol.

Lalu Gamba Osaka, Vissel Kobe, Nagoya Grampus, dan teranyar adalah timnas Jepang di Piala Dunia 2018.

Tak heran kalau dia masih buta dan meraba-raba kekuatan sepak bola Asia Tenggara yang kini menjadi pelabuhan baru kariernya.

"Kamu kenal saya? Ya saya adalah legenda Hitachi, klub dari Prefektur Chiba," ujar Akira Nishino bersemangat saat BolaSport.com mengungkit kisahnya bersama Kashiwa Reysol.

"Saya lebih banyak menghabiskan waktu bersama Hitachi, meski saya berasal dari Saitama," tuturnya sedikit bercerita kariernya di Jepang.

"Padahal rumah saya tak jauh dari markasnya Urawa Reds (Stadion Saitama)," katanya lagi.

TWITTER.COM/CHANGSUEK_TH
Skuat timnas Thailand saat menghadapi China dalam laga China Cup 2019 di Guangxin Sports Centre, Nanning, Kamis (21/3/2019).

Bahasa tentunya menjadi kendala utama Akira Nishino dalam menjalin komunikasi bersama para anggota skuat timnas Thailand.