Ejek Pendukung Watford, Matteo Guendouzi Langsung Kena Karma Instan

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Senin, 16 September 2019 | 06:45 WIB
Aksi gelandang muda Arsenal, Matteo Guendouzi, yang mengejek para pendukung Watford melalui gestur tangannya di laga Watford kontra Arsenal, Minggu (15/9/2019). (TWITTER.COM/LFCFANSCORNER)

BOLASPORT.COM - Gelandang muda Arsenal, Matteo Guendouzi, sepertinya perlu belajar arti sebenarnya tentang hukum karma seusai pertandingan melawan Watford.

Arsenal gagal memetik poin penuh ketika bermain di kandang Watford, Stadion Vicarage Road, pada pekan kelima Liga Inggris 2019-2020, Minggu (15/9/2019).

Arsenal harus puas berbagi angka 2-2 dengan Watford meski mampu unggul 2-0 atas tim tuan rumah pada babak pertama melalui dua gol Pierre-Emerick Aubameyang.

Hasil tersebut membuat Arsenal hanya mampu mencuri 1 poin dari kandang The Hornets.

Baca Juga: Ibrahimovic dari Kosovo Dibidik Man United Jadi Pengganti Lukaku

Momen menarik terjadi dalam pertandingan tersebut ketika The Gunners memimpin 2-1 berkat dua gol babak pertama dari Pierre-Emerick Aubameyang dan Tom Cleverley yang membalas satu gol untuk Watford pada awal babak kedua.

Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, pelatih Arsenal, Unai Emery, memutuskan untuk mengganti Matteo Guendouzi pada babak kedua tepatnya pada menit ke-66 akibat penampilan buruknya.

Ketika ia berjalan menuju bangku cadangan, Matteo Guendouzi dicemooh oleh para pendukung tuan rumah karena penampilannya yang di bawah rata-rata.

Gelandang muda asal Prancis itu lalu melakukan gerakan cepat untuk mengingatkan mereka akan skor.

Baca Juga: Hasil Liga Italia, Mkhitaryan Debut Langsung Cetak Gol, AS Roma Raih Kemenangan Pertama

Momen itu ditangkap oleh kamera televisi dan hanya beberapa detik tertangkap kamera.

Selang 10 menit kemudian ejekan kepada pendukung Watford seakan membuahkan karma bagi Guendouzi karena akhirnya Arsenal gagal mempertahankan skor 2-1.

Berawal dari pelanggaran David Luiz di kotak penalti, Watford lalu dianugerahi penalti, yang segera dikonversi oleh Roberto Pereyra menjadi gol.

Ini pelajaran yang dapat dipetik bagi pemain berusia 20 tahun itu untuk menunggu sampai hasil akhir benar-benar terkonfirmasi setelah pertandingan usai.