Drama MU vs Persib Masih Berlanjut, Robert Curigai Statistik

By Nezatullah Wachid Dewantara - Jumat, 11 Oktober 2019 | 18:45 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. (PERSIB.CO.ID)

BOLASPORT.COM - Kekalahan Persib Bandung dari Madura United di pekan ke-22 Liga 1 2019 berbuntut panjang, kali ini sang pelatih ungkap bukti kecurangan.

Persib Bandung masih belum puas dengan apa yang terjadi pada pekan ke-22 Liga 1 2019.

Saat itu, Persib harus pulang dengan tangan hampa setelah mereka dikalahkan Madura United dengan skor tipis 1-2.

Laga tersebut terjadi di Stadion Gelora Bangkalan, Kabupaten Bangkalan pada Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga: Jorge Lorenzo Diminta Honda Bantu Marc Marquez demi Triple Crown

 Baca Juga: Pemain Idaman Messi Tidak Akan Gabung ke Barcelona

Persib sebetulnya tak masalah jika memang saat itu timnya harus kalah dari tuan rumah.

Akan tetapi yang mengganjal di hati para pemain Persib adalah perlakuan wasit yang bertugas memimpin laga, Faulur Rosy.

Sang wasit dinilai berat sebelah ketika memimpin pertandingan penting tersebut.

Beberapa kali Faulur Rosy membuat keputusan yang tak bisa diterima Persib.

Baca Juga: Gagal Tampil Bagus, Jorge Lorenzo Menilai Tim Honda Keras Kepala

Baca Juga: Mental Pemain Timnas Indonesia Dinilai Down Seusai Kalah Telak dari UEA

Puncaknya adalah ketika Faulur Rosy memberikan penalti kepada Madura United.

Alberto Goncalves yang maju sebagai eksekutor, sukses menceploskan bola ke gawang I Made Wirawan untuk memenangkan Madura United.

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengaku curiga setelah melihat statistik pertandingan tersebut.

Robert mengungkapkan bahwa dari statistik yang ia lihat, banyak sekali angka yang tak bisa ia terima.

SCREENSHOOT YOUTUBE LIGA 1 MATCH
Wasit Faulur Rosy yang memimpin jalannya pertandingan Madura United vs Persib Bandung pada pekan ke-22 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga: Persija Tanpa Maman Abdurrahman dan Ismed Sofyan Jamu Semen Padang

"Yang paling besar di statistik pertandingan kemarin adalah mereka (Madura United) mendapat 25 tendangan bebas dan kami hanya 10," ujar Robert dikutip BolaSport.com dari Bobotoh.id.

"Jadi total jika dikomparasi Madura United dapat satu kali tendangan bebas setiap tiga setengah menit."

"Dari 25 kali pelanggaran Persib itu hanya satu yang berbuah kartu kuning," ucapnya.

Hal itu menurut pelatih asal Belanda ini sangat jauh berbeda dengan Madura United.

Baca Juga: Final LA Streetball Hadirkan Dua Bintang Tamu Dunker Internasional

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

GOL! @maduraunited.fc. __ (P) @betogoncalves9 __ @maduraunited.fc 2-1 @persib_official. __ #ShopeeLiga1 #ShopeeForMen #ShopeeID

A post shared by Shopee Liga 1 (@liga1match) on

Tim berjulukan Laskar Sapeh Kerrab itu total 10 kali melakukan pelanggaran namun, empat diantaranya berbuntut kartu kuning.

Robert menilai secara statistik, hal tersebut tidak cocok dan ia setuju dengan pernyataan Supardi Nasir saat konferensi pers seusai laga.

"Itu berarti seperti yang dikatakan Supardi saat konferensi pers usai pertandingan, pemain tidak pernah bisa masuk ke ritme pertandingan," kata Robert.

"Jika kamu mendapat tendangan bebas maka setiap tiga (menit) pertandingan harus berhenti, dan itu tidak normal.

Baca Juga: Cicipi Minuman Kevin Sanjaya, Artis Cantik Indonesia Berikan Pendapat Begini

KRIS ANDIEKA/VIKINGPERSIB.CO.ID
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

"Itu menghentikan alur permainan dan menghilangkan momentum yang sedang kita bangun," tuturnya.

Dengan melihat angka-angka tersebut dan statistik lain, Robert menyebut data pertandingan dapat menjadi bukti dalam surat protes yang telah Persib ajukan.

Robert juga menyoroti tentang tambahan waktu yang diberikan Faulur Rosy.

Ia menilai seharusnya tambahan waktu jauh lebih lama dibandingkan dengan dua menit yang diberikan oleh sang pengadil lapangan.

Baca Juga: Jawaban Diplomatis Andrea Dovizioso Terkait Motor Terbaik MotoGP 2019

"Saat Omid cedera dan butuh tindakan medis, laga terhenti sekitar empat menit," ucap Robert.

"Kemudian, saat penalti Madura, pertandingan berhenti dua menit."

"Jika ditambahkan dengan tendangan bebas yang setiap tiga setengah menit sekali, harusnya tambahan waktu lebih dari delapan menit, sangat mencurigakan," ujarnya menegaskan.