Bonek Rusak Stadion Gelora Bung Tomo, Ini Komentar Gubernur Jatim

By Hugo Hardianto Wijaya - Rabu, 30 Oktober 2019 | 11:20 WIB
Oknum suporter Persebaya Surabaya, Bonek, memasuki lapangan dan merusak sejumlah fasilitas stadion usai timnya kalah dari PSS Sleman dengan skor 2-3 pada pekan ke-25 Liga 1 2019. (HABIBUR ROHMAN/SURYA.CO.ID)

BOLASPORT.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut berkomentar terhadap tindakan Bonek yang merusak fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo.

Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, melakukan perusakan terhadap sejumlah fasilitas di Stadion Gelora Bung Tomo seusai tim kesayangannya menyerah dari tim tamu, PSS Sleman, Selasa (29/10/2019).

Seusai pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS tersebut, para Bonek yang marah.

Mereka merangsek masuk ke lapangan lantas membakar papan iklan dan bench pemain cadangan.

Baca Juga: Pakai Motor yang Lebih Mudah, Zarco Seharusnya Bisa Finis Lebih Baik Lagi

Baca Juga: Bintang Timnas Vietnam Jadi Incaran Juara Liga Bosnia Herzegovina

Kerusuhan tersebut menimbulkan banyak tanggapan, salah satunya dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Melalui akun Instagram pribadinya, Khofifah mengaku sedih dan sangat menyayangkan kerusuhan tersebut.

Ia menuliskan bahwa stadion tersebut dibangun dengan menggunakan uang rakyat.

Oleh sebab itu, para pendukung dan pecinta sepak bola seharusnya turut menjaga dan merawat stadion, bukannya malah merusak fasilitas.

"Jangan tanya perasaan saya melihat ini? Saya sangat sedih dan prihatin," tulis Khofifah.

Baca Juga: Tanpa Senior, Ini List Pemain Timnas U-23 Thailand ke SEA Games 2019

"Stadion ini dibangun pakai uang rakyat. Seharusnya dijaga, bukan dirusak," ujarnya melanjutkan.

Khofifah juga menyatakan bahwa peristiwa kalah atau menang adalah sesuatu yang biasa dalam pertandingan sepak bola.

Hal yang terpenting adalah bagaimana seluruh insan sepak bola yang terlibat mampu menjunjung sportivitas.

"Kalah menang dalam pertandingan itu hal biasa. Karena yang terpenting dalam sebuah pertandingan olahraga itu adalah sportivitas," tulisnya lagi.

Baca Juga: Umuh Muchtar Pastikan Persib Bandung Tak Lagi Jadi Tim Musafir

KOMPAS.COM/ SUCI RAHAYU
Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, rusak parah setelah laga Persebaya Surabaya Vs PSS Sleman, Selasa (29/10/2019).

Khofifah lantas meminta aparat untuk mengusut tuntas orang yang menjadi dalang dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Gelora Bung Tomo tersebut.

Ia juga menyebut bahwa seharusnya para pelaku perusakan merasa malu.

Sebab, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dan Surabaya menjadi salah satu calon venue pertandingan.

"Saya meminta kepada aparat mengusut tuntas dalang aksi perusakan Stadion Gelora Bung Tomo ini," ujar Khofifah

"Malu rek, Indonesia mau jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021," tuturnya menandaskan.

Baca Juga: SEA Games 2019 – Lawan Timnas U-23 Indonesia Ini Dimatangkan di Jepang

Baca Juga: FIFA Disebut Tidak Pernah Peduli dengan Rasisme Dalam Sepak Bola

Sementara, manajemen Persebaya diwakili oleh media officer tim, Nanang Priyatno, mengaku sadar akan ada sanksi berat yang menanti tim berjulukan Bajul Ijo tersebut.

Hanya saja, dirinya berharap Persebaya tak mendapatkan laga usiran dari Stadion Gelora Bung Tomo.

Meski begitu, Nanang tetap pasrah menyerahkan keputusan kepada pihak Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

“Kami berharap tidak mendapat laga usiran," ujar Nanang seperti dilansir BolaSport.com dari TribunJatim.com.

"Intinya kami pasti berharap bisa main di Stadion GBT ini, bisa bangkit di sini.”

Baca Juga: Pemkot Surabaya Ambil Langkah Cepat Perbaiki Stadion Gelora Bung Tomo

"Tapi ya kembali soal sanksi domainnya Komdis PSSI. Kami menunggu, pastinya Kamis depan baru keluar keputusannya,”ucapnya.

Akan tetapi, pihak manajemen Persebaya tak ingin terlalu berpikir terlalu jauh pada sesuatau yang belum pasti.

“Nanti kami koordinasikan dulu, tapi kami tidak berandai-andai juga, nanti tunggu sidang komdis,” kata Nanang.

Lebih lanjut, Nanang juga tak mau berkomentar tentang tiga kekalahan beruntun Persebaya beberapa pekan terakhir.

“Kalau media officer kan tidak bisa evaluasi, kami tunggu manajer tim nanti seperti apa,” tutur Nanang.

Jika melihat sejarah, sejatinya Komdis PSSI belum pernah memberikan hukuman laga usiran bagi tim yang pertandingannya ricuh.

Komdis PSSI pernah memberikan hukuman laga larangan bermain di kandang bagi Persib akibat tewasnya suporter Persija, Haringga Sirla, pada 2018.

Pemerintah Kota Surabaya juga langsung melakukan tindakan cepat dalam memperbaiki kerusakan di Stadion Gelora Bung Tomo.

Kabid Sarana dan Prasarana Dispora Kota Surabaya, Edi Santoso, menyatakan bahwa saat ini pembenahan sudah dilakukan.

TRIBUN JATIM
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya langsung melakukan tindakan cepat terkait dengan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang mengalami kerusakan.

"Kita tangani, kita sudah di Stadion (GBT)," kata Edi, Rabu (30/10/2019).

Edi menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk memperbaiki semua kerusakan.

Fasilitas yang mengalami kerusakan paling parah adalah rumput lapangan yang terbakar.

Selain itu, lintasan atletik juga harus diganti karena rusak parah.

"Lintasan atletik ini yang termahal, ini kan tidak bisa di-repair. Harus diganti semua," ujar Edi Santoso.

Perusakan fasilitas stadion tersebut sangat disayangkan karena Stadion Gelora Bung Tomo baru saja dibenahi sebagai upaya persiapan menyambut Piala Dunia U-20 2021.

Bahkan tempat duduk pemain pengganti dan lorong pemain yang menjadi sasaran amukan baru saja ditambahkan oleh Pemkot Surabaya selaku pengelola stadion pada awal tahun ini.

"Bench selama ini dari Persebaya, kan lucu, stadion sebesar ini enggak punya bench pemain," tutur Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, Jumat (4/1/2019) yang lalu.

"Penambahan lorong biar pemain keluar-masuk aman," kata Wisnu menambahkan.