Makan Konate, dari Masjid Sampai Tarkam yang Membuatnya Kerasan

By Estu Santoso - Kamis, 7 November 2019 | 08:15 WIB
Para pemain Arema FC yang hadir dalam acara yang dilaksanakan Shopee dengan tajuk 'Nongkrong Bareng Aremania' yaitu Makan Konate, Dendi Santoso, Johan Alfarizi, Dedik Setiawan, dan Hamka Hamzah (kiri ke kanan) di Eiskaffee, Kota Malang, Rabu (6/11/2019) malam. (ESTU SANTOSO/BOLASPORT.COM)

”Saat itu, ada eks pesepak bola asal Mali yang sudah jadi WNI (Warga Negara Indonesia), namanya Mamadou,” ujar Makan.

”Dia yang menawari saya untuk berkarier di Indonesia. Saya pun pergi ke sini dan menjalani sejumlah pertandingan lalu dapat rezeki gabung PSPS (Riau),” tuturnya.

Setelah setengah musim membela PSPS, Makan pindah ke Barito Putera pada 2013.

Masuk musim 2014, Makan gabung Persib dan membawa Maung Bandung menjuarai Indonesia Super League (ISL).

Setelah itu, dia sempat ke Malaysia gabung T-Team FC (kini Terengganu FC II).

Baca Juga: Ketika Dendi Santoso Minta Johan Alfarizi Berbahasa Indonesia

Sekitar satu setengan musim di Negeri Jiran, Makan cedera dan saat pulih kembali ke Indonesia gabung Sriwijaya FC pada 2018.

Setengah musim main untuk Sriwijaya FC, pemain berusia 27 tahun ini pindah ke Arema FC sampai 2019.

Dari semua kariernya di Liga Indonesia selama ini, Makan mengaku betah tinggal dan bekerja di negeri ini.

Ada dua hal yang membuatnya kerasan berkarier di Indonesia.