SEA Games 2019 - Tiga Pelatih Kompak Bahas Bobroknya Akomodasi Jelang Laga Perdana Grup A

By Bagas Reza Murti - Senin, 25 November 2019 | 05:30 WIB
Para pelatih dari tim-tim canag sepak bola putra grup A SEA Games 2019. Dari kiri: Felix Dalmas (Kamboja), Felizar Popov (Myanmar), Fabiano Flora (Timor Leste), dan Ong Kim Swee (Malaysia) (TWITTER.COM/FAM_MALAYSIA)

BOLASPORT.COM - Tiga pelatih tim dari grup A, timnas U-22 Kamboja, timnas U-22 Myanmar dan timnas U-22 Timor Leste kompak mengomentari bobroknya akomodasi yang mereka rasakan jelang laga perdana cabang sepak bola putra SEA Games 2019, Senin (25/11/2019).

Ketiga tim di atas mengalami nasib kurang baik soal pelayanan akomodasi oleh panitia SEA Games.

Maka sesi konferensi pers jelang laga grup A, pada Minggu (24/11/2019) dipenuhi kritikan soal panitia SEA Games 2019.

Pelatih timnas U-22 Timor Leste, Fabiano Flora berharap insiden yang mereka alami tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Ya, kemarin kami mengalami beberapa masalah di bandara, dan di hotel. Saya harap tak ada kejadian seperti ini lagi di masa depan. Kami hanya fokus pada pertandingan kali ini,"ujarnya dkutip BolaSport.com dari Philstar.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Drama 6 Gol, Man United Batal Bungkam Sheffield

Juru taktik timnas U-22 Myanmar, Velizar Popov tak jauh berbeda melayangkan pandangannya.

"Saya pikir citra turnamen ini tidak baik saat kita membicarakan hal-hal seperti ini di konferensi pers. Kami mengalami beberapa kendala saat kedatangan, namun saya tak mau membahasnya lebih rinci karena ini tak penting," ujarnya.

Sementara itu, pelatih timnas U-22 Kamboja, Felix Dalmas memilih untuk mengambil nilai positif semua insiden yang mereka alami untuk skuatnya.

"Semua sudah terjadi. Kami harus menunggu beberapa jam untuk dijemput, bukan hal ideal..Kami mencoba menerimanya dan mengambil nilai positif. Para pemain menanggapinya dengan penuh semangat, sangat baik," ujarnya.

Baca Juga: Valentino Rossi Pensiun? Begini Komentar Mantan Juara MotoGP

Laga perdana cabang olahraga Sepak Bola Putra SEA Games 2019 akan mempertemukan Malaysia Vs Myanmar pada Senin (25/11/2019) di Stadion Rizal Memorial, Manila sore WIB.

Sementara pada malam harinya, di tempat sama akan digelar laga antara tuan rumah Filipina melawan Kamboja.

Kekacauan Akomodasi SEA Games 2019

Seperti disebutkan di atas, tiga tim sepak bola yang berlaga di SEA Games dari grup A yaitu Timor Leste, Myanmar dan Kamboja mendapat pelayanan kurang baik dari panitia.

Rombongan skuat timnas U-22 Timor Leste sempat terlantar di bandara, Manila.

Menurut kabar yang diunggah akun Facebook ASEAN Football News, Sabtu (23/11/2019), timnas Timor Leste tiba di bandara pada pukul 5.00 waktu setempat.

Namun, mereka harus menunggu hampir tiga jam lamanya untuk menanti bus jemputan yang akan membawa tim ke hotel.

Bus yang ditunggu-tunggu akhirnya datang sekitar pukul 8.00 waktu lokal.

Parahnya, kontingen Timor Leste malah diantar ke hotel yang salah!

Sedangkan timnas U-22 Myanmar juga tidak mendapatkan servis berupa moda transportasi yang tak selayaknya.

Baca Juga: Jelang Pembukaan, Renovasi Stadion Rizal Memorial Belum Rampung

ASEAN FOOTBALL NEWS
Foto-foto anggota timnas Timor Leste yang telat dijemput di bandara jelang persiapan untuk SEA Games 2019.

facebook.com/ASEANFootballNews
Momen pemain sepak bola Timor Leste yang terlantar di lobi hotel begitu tiba di Filipina untuk ikut dalam SEA Games 2019

Alih-alih disediakan transportasi yang mewah, timnas Myanmar dijemput menggunakan kendaraan yang sempit seperti bus untuk anak-anak sekolah.

"Bus ini tampak seperti minibus yang tidak lebih baik dari mobil yang dipakai sebagai truk di Myanmar," tulis sebuah postingan di akun ASEAN Football News.

Lalu, ada rombongan timnas U-22 Kamboja yang dilaporkan terpaksa tidur di karpet karena ruangan hotel mereka belum disiapkan oleh panitia.

Mereka juga harus menunggu transportasi dari bandara ke hotel selama 8 jam.

Panitia SEA Games 2019 (PHISGOC) sendiri telah meminta maaf kepada 3 tim tadi atas ketidakpuasan dengan servis yang kurang memadai.

"Kami meminta maaf kepada para atlet dari Timor-Leste, Myanmar dan Kamboja atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kebingungan terkait dengan transportasi dan pengaturan hotel," bunyi pernyataan resmi PHISGOC.