Alasan Kuat Juventus Tak Pakai Formasi 3 Penyerang Musim Ini

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Sabtu, 7 Desember 2019 | 04:00 WIB
Para pemain Juventus merayakan gol yang dicetak Paulo Dybala ke gawang Samir Handanovic kala melawan Inter Milan pada pertandingan pekan ke-7 Liga Italia di Giuseppe Meazza, Senin (7/10/2019). (TWITTER.COM/SPORTSGRIDUK)

BOLASPORT.COM - Maurizio Sarri membeberkan alasan Juventus tidak memainkan tiga penyerang sekaligus di Liga Italia pada laga-laga musim 2019-2020.

Maurizio Sarri dikenal sebagai pelatih yang memakai skema permainan model 4-3-3.

Juventus pun sempat merasakan sentuhan skema permainan Maurizio Sarri dengan skema 4-3-3 dalam 4 pertandingan awal Liga Italia 2019-2020.

Formasi 4-3-3 juga sempat dipakai pada laga perdana melawan Atletico Madrid di Liga Champions.

 Baca Juga: Chelsea Menangi Banding untuk Kasus Larangan Transfer Pemain

Namun belakangan sejak Liga Italia memasuki pekan ke-5 hingga pekan ke-14, Maurizio Sarri mengubah taktik dengan menggunakan skema 4-3-1-2.

Hal itu juga berimbas pada perubahan taktik di ajang Liga Champions yang turut memakai skema 4-3-1-2.

Si Nyonya Tua pun mampu merasakan kemenangan dengan skema baru ala Sarri tersebut sebanyak 8 kali dan sisanya 2 kali imbang di Liga Italia.

Begitu juga ketika berlaga di Liga Champions, Juventus mampu meraup 4 kemenangan dari 5 laga yang telah dilakoni.

Baca Juga: James Milner: Derbi Merseyside Tunjukkan Mengapa Kami Begitu Kuat

Meski demikian, kemenangan yang diperoleh I Bianconeri tidak jauh dari skor tipis dari lawan-lawan mereka.

Padahal lini depan mereka dihuni pemain sekaliber Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain, dan Paulo Dybala.

TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo (kedua dari kiri), bersalaman dengan Miralem Pjanic.

Soal perubahan taktik permainan yang diperagakan oleh Juventus saat ini, Sarri pun angkat bicara.

"Saat ini bermain dengan tiga striker di depan adalah hal sulit bagi Juventus terkait karakteristik pemain," kata Sarri dikutip BolaSport.com dari Omnisport.

Baca Juga: Giroud Sedang Mencari Jalan untuk Pergi dari Chelsea pada Januari

"Anda tidak dapat melarang Paulo Dybala turun terlalu dalam dan pada saat yang sama karakteristik Cristiano tidak bermain terlalu sentral.

"Kami tidak ingin melihat pemain depan terlalu banyak berkumpul di dalam kotak penalti lawan.

TWITTER.COM/10BETSPORTS
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri.

"Wajar jika setelah pertandingan Liga Champions, stamina, mental, dan kepercayaan diri pemain berubah. Saya sebagai pelatih yakin pada apa yang telah saya terapkan dalam pelatihan," ujar Sarri menambahkan.

Hasil minor kala melawan Sassuolo sepekan lalu memantik Juventus untuk meraih poin maksimal ketika melawan Lazio.

Baca Juga: Setelah Hazard, Kini Marcelo yang Harus Absen Lama karena Cedera

Lazio menjadi lawan berikutnya bagi Juventus dalam lanjutan pertandingan pekan ke-15 Liga Italia di Stadion Olimpico, Minggu (8/12/2019)..

Saat ini Juventus berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga Italia.

Mereka yang mengoleksi 36 poin tertinggal 1 angka dari sang pemuncak klasemen sementara yakni Inter Milan yang kokoh di puncak dengan koleksi 37 poin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pelatih Bali United Stefano Cugurra menjadi pelatih terbaik Liga 1 2019 pekan ke-30 versi BolaSport.com. . #teco #baliutd #liga1

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on