"Cara menghadapi tekanan di hadapan tuan rumah ], kami membuat lingkup sendiri di lapangan. Kami tidak terpengaruh dengan keriuhan di luar. Di lapangan, kami buat tim kami seramai mungkin," kata kapten timnas voli putra Indonesia, Nizar Zulfikar, kepada media, termasuk BolaSport.com.
"Jadi, seramai apa pun penonton di luar, itu tidak ada pengaruhnya sama sekali di lapangan. Tetapi, kami harus bisa mengontrol diri karena di satu sisi susah untuk berkomunikasi," aku Nizar.
Nizar mengakui bahwa tim sebenarnya sulit mengendalikan diri karena penonton pada final sangat ramai.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Tim Voli Putra Indonesia Rebut Emas dengan Rekor Sempurna
"Ini sudah tidak bicara teknik dan taktik lagi, tetapi adalah mental," ujar Nizar.
Melalui hasil ini, timnas voli putra juga memperbaiki torehan pada SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Saat itu, Indonesia harus puas dengan medali perak setelah kalah dari Thailand 1-3.
Pada SEA Games 2019, Thailand merebut medali perunggu setelah sebelumnya dikalahkan Filipina 2-3 pada laga semifinal.
Filipina di luar dugaan mampu menumbangkan Thailand yang merupakan peraih medali emas SEA Games sejak 2011, dengan skor 3-2 (17-25, 25-20, 23-25, 27-25, 17-15) pada semifinal.