SEA Games 2019 - Alasan Pebola Voli Putra Indonesia Lakukan Selebrasi yang Memancing Kontroversi

By Delia Mustikasari - Rabu, 11 Desember 2019 | 06:57 WIB
Tim voli putra Indonesia berpose di Philsports Arena, Metro Manila, Filipina, setelah mendapat medali emas pada Selasa, (10/12/2019). (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT)

Laporan langsung Delia Mustikasari dari Filipina

BOLASPORT.COM - Pebola voli putra Indonesia, I Putu Randu Wahyu Pradana, turut mengantar Merah Putih meraih medali emas pada SEA Games 2019.

Di balik keberhasilan tersebut nama I Putu Randu Wahyu Pradana mendadak ramai diperbincangkan publik Filipina setelah aksi selebrasinya dianggap kerap memprovokasi.

Saat tim voli putra Indonesia berjumpa dengan Filipina pada laga pamungkas Grup B, Jumat (6/12/2019), I Putu Randu Wahyu Pradana yang berperan sebagai quicker tampil ekspresif.

Laga tersebut berakhir dengan kemenangan Indonesia atas Filipina, dengan skor 3-0 (25-23, 32-30, 25-20).

"Selebrasi itu cuma spontan saja. Itu kekuatan dari diri sendiri. Saat kompetisi di Indonesia saya lakukan juga. Lawan tuan rumah dimana-mana pasti mental, tetapi kami menang dari sisi mental," kata Randu kepada media, termasuk BolaSport.com.

Bagi pria kelahiran Bali tersebut, ini merupakan SEA Games keempat baginya. Sebelumnya, dia tampil pada SEA Games 2011 di Palembang, SEA Games Myanmar 2013 dan SEA Games Singapura 2015.

"Hari ini kami sudah maksimal setelah menanti selama 10 tahun untuk puasa medali emas. Alhamdulilah, tahun ini kami bisa mendapatkan medali emas dan Filipina adalah tim tangguh," ucap Randu.

Baca Juga: Tim Voli Putra Indonesia Jangan Terlalu Sering Dipecah Setelah SEA Games 2019

"Tetapi, kami menang dari segi materi dan kenapa mereka favorit sama saya karena sewaktu pertama lawan Filipina, mungkin karena selebrasi saya yag barbar kata orang-orang. Tetapi, itu cuma di sport. Untuk semuanya, I like Philippine but saya suka Indonesia juga."

Randu juga mengaku sangat bangga setelah dua kali penyelenggaran SEA Games tidak masuk timnas, mampu menyumbang medali emas SEA Games pada 2019.

"Emas ini buat keluarga yang ada di Bali, buat orang yang saya sayang, dan masyarakat Indonesia."

Kalau untuk SEA Games tahun ini saya yakin dapat medali emas karena dari segi pemain dan pelatih kami dari China (Li Qiujiang).

Randu selanjutnya berharap tim ini dipertahankan untuk mewakili Indonesia pada ajang internasional berikutnya.

"Kalau menurut kami, untuk ke depannya mungkin kita tambah solid meski perlu tambahan dari pemain baru," aku Randu.

Baca Juga: Tim Voli Putra Indonesia Jangan Terlalu Sering Dipecah Setelah SEA Games 2019

"Kalau buat yang inti jangan diganti karena ke depan akan lebih baik lagi. Ke depan yang harus diperbaiki karena kami kurang di try out saja. Kemarin kami hanya sekali mengikuti try out. Kami butuh karena kita butuh 3 sampai 4 try out kurang masalah dana dan sebagainya."

Asisten pelatih voli putra Indonesia, Pascal Wilmar, mengatakan bahwa kehadiran Randu mampu memberikan semangat bagi tim.

"Memang kami membutuhkan pemain seperti itu supaya membangkitkan semangat. Di satu sisi seperti itu (selebrasinya). Tetapi, di sisi lain bagus membangkitkan semangat tim ketika kondisi down atau kurang komunikasi dia bersuara dan berteriak," tutur Pascal.

"Memang saya lihat mentalnya bagus. Saat penonton mencemooh dia, dia cuek saja."

Melalui hasil ini, timnas voli putra juga memperbaiki torehan pada SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Saat itu, Indonesia harus puas dengan medali perak setelah kalah dari Thailand 1-3.

Pada SEA Games 2019, Thailand merebut medali perunggu setelah sebelumnya dikalahkan Filipina 2-3 pada laga semifinal.