Timnas Indonesia akan Punya 'Tsubasa' dan 'Hyuga' di Masa Depan

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 28 Desember 2019 | 18:15 WIB
Muhammad Rafli Asrul saat membela Garuda Select kontra Cheltenham U-18, di Lapangan Birmingham FA, Rabu (11/12/2019), malam WIB. (MOLA TV)

BOLASPORT.COM - Ada dua pemain muda Indonesia yang memiliki karakter bermain mirip tokoh kartun Tsubasa dan Hyuga, yakni Muhammad Rafli Asrul dan Alfriyanto Nico.

Tsubasa dan Hyuga adalah dua tokoh utama yang terdapat dalam salah satu komik berjudul Captain Tsubasa.

Captain Tsubasa merupakan sebuah cerita fiksi tentang sepak bola yang dikarang oleh Yoichi Takahashi dan populer di dunia.

Dalam cerita komik tersebut, Tsubasa dan Hyuga merupakan dua anak muda yang menjadi rival ketika hendak mewujudkan cita-cita menjadi pemain sepak bola profesional.

Tsubasa dan Hyuga juga dikisahkan memiliki karakter bermain yang jauh berbeda.

Baca Juga: Ducati Optimistis Danilo Petrucci Akan Bangkit pada Musim Depan

Tsubasa cenderung bermain sebagai pemain kreatif yang menjadi motor serangan bagi timnya sementara Hyuga adalah seorang pemain depan dengan sifat pekerja keras dan memiliki jiwa petarung.

Jika boleh dibandingkan, ada dua pemain muda Indonesia yang memiliki karakter mirip Tsubasa dan Hyuga.

Kedua pemain itu adalah Muhammad Rafli Asrul dan Alfriyanto Nico, dua anak muda yang sedang mengikuti program Garuda Select II di Inggris.

Rafli dan Nico merupakan pencetak gol terbanyak dalam program Garuda Select II yang sudah berjalan selama tiga bulan.

Dalam 10 pertandingan yang sudah dijalani, keduanya sama-sama sudah mencetak enam gol.

Timo Scheunemann, pelatih asal Jerman yang menjadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select II, bahkan sempat membahas penampilan keduanya secara khusus.

Muhammad Rafli Asrul merupakan seorang playmaker, bertipikal pemain yang kreatif dan memang memiliki bakat menonjol.

Bahkan, dua pelatih Garuda Select II, Dennis Wise dan Des Walker, sempat menjulukinya sebagai 'Jorginho', merujuk pada gelandang elegan Brasil di masa lalu.

"No doubt, bakat Rafli besar. Saya sendiri melihat kemiripan cara bermain antara Rafli dan Firman Utina," tutur Timo dilansir Bolasport.com dari Kompas.

"Namun, sama seperti pemain-pemain lainya, bakat Rafli harus terus diasah karena masih memiliki banyak kekurangan," katanya lagi.

Baca Juga: Satu Pemain Resmi Keluar dari Persija Jakarta

Meski memiliki skill yang mumpuni, Timo memaparkan bahwa Rafli masih memiliki kekurangan dari segi kekuatan fisik.

Oleh sebab itu, Rafli dan teman-temannya harus mengikuti sesi gym bersama pelatih fisik mereka, Jake Simons, selama tiga kali dalam seminggu.

Rafli juga masih harus belajar lebih banyak dalam membuat keputusan dan mengeksekusinya dengan tepat karena dia memiliki peran sebagai pembagi bola.

"Harapan kami semua, Rafli dan anak-anak berbakat lainnya yang tergabung dalam program Garuda Select ini terus bersemangat mengasah kemampuan mereka, sehingga pada akhirnya permata tercipta," ucap Timo.

Di sisi lain, Alfriyanto Nico memiliki karakter yang sangat mirip dengan Hyuga.

Baca Juga: Link Live Streaming Perkenalan Pelatih Baru Timnas Indonesia

Garuda Select II
Alfriyanto Nico (menunjukan jempol) bersama Bagus Kahfi saat turun bersama dalam sebuah laga yang dijalani tim Garuda Select.

Nico dinilai sebagai seorang petarung di lini depan yang memiliki skill dan kecepatan, serta punya mental kuat dan tidak cengeng.

"Saya melihat Nico pemain yang cukup spesial. Ia striker tipe pekerja keras yang punya kecepatan, skill lumayan, dan kekuatan otot. Ini jarang ditemui di Indonesia," ucap Timo.

Seperti halnya seluruh pemain Garuda Select, Nico juga masih diminta untuk mengembangkan diri lebih jauh.

Di bawah asuhan Des Walker, Nico belajar untuk berani melakukan duel serta tidak menunjukkan rasa sakit pada lawannya.

Nico juga diminta untuk mengurangi kesukaannya menggiring bola dan lebih sering melakukan 1-2 sentuhan saja.

Baca Juga: Pergantian Pelatih Terjadi di Liga Italia Lagi, Thiago Motta Korban Ke-8

"Kini, semua tergantung Nico. Kalau ia terus bekerja keras di setiap latihan dan mempraktekkan ajaran pelatih, Nico berpeluang menjadi striker tangguh untuk Persija dan Indonesia di masa depan," ucap Timo.

"Stay hungry, Nigol! Teruslah berkembang! Demi Indonesia, jadilah pemain yang disiplin dan tidak cepat puas diri!" kata Timo mengakhiri.

Garuda Select adalah program akselerasi pengembangan bakat dari talenta-telanta terbaik Indonesia yang bertujuan bukan untuk membentuk sebuah tim, melainkan untuk menanamkan profesionalisme.

Para pemain Garuda Select akan mendapatkan libur cukup panjang hingga pergantian tahun 2020 setelah menjalani program selama kurang lebih tiga bulan sejak Oktober 2019.

Pada awal Januari 2020, skuad Garuda Select II akan bertolak ke Italia dan menjajal kekuatan sejumlah akademi klub di Negeri Pizza tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Tahun 2019 telah menjadi tahun terbaik bagi beberapa pemain terbaik di dunia saat ini. . #psg #parissaintgermain #fcbarcelona #juventus #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on