Indonesia Berpeluang Kirim Lebih dari 40 Wakil pada Olimpiade Tokyo 2020

By Delia Mustikasari - Rabu, 19 Februari 2020 | 20:13 WIB
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Radja Sapta Oktohari, memberikan komentar kepada tim Bolasport.com terkait penyelenggaraan Olimpiade , Jakarta, (17/2/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Indonesia sudah meloloskan delapan wakil ke Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga angkat besi, menembak, panahan, atletik, dan bulu tangkis.

Pada Olimpiade Rio 2016, Indonesia mengirim 28 atlet dari cabang olahraga bulu tangkis, angkat besi, panahan, atletik, dayung, renang, dan balap sepeda.

Jumlah atlet yang akan dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020, 24 Juli-9 Agustus diperkirakan akan lebih banyak daripada Olimpiade Rio 2016.

"Kami masih menunggu para cabang olahraga melakukan proses kualifikasi Olimpiade. Kemungkinan sudah 20 atlet yang sudah qualified pada Olimpiade Tokyo 2020," kata Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam wawancara dengan BolaSport.com.

"Tetapi, potensinya bisa sampai 41-42 lebih. Proses kualifikasi masih terus berjalan. Seharusnya jumlah atlet yang lolos lebih daripada Olimpiade Rio. Hal ini menjadi PR besar kita karena kita juga mau jadi tuan rumah Olimpiade 2032," ucap Okto.

Jika menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, Okto ingin banyak atlet yang memenuhi kualifikasi Olimpiade dan merebut banyak medali.

"Kalau pada Olimpiade 2016, Indonesia mendapat 1 emas, harapannya 2020 dapat lebih dari satu emas. Olimpiade 2024 kami dapat lebih lagi dari yang didapat dari 2020 terus progresif hingga 2032," tutur Okto.

Baca Juga: Ini Negara yang Jadi Pesaing Indonesia dalam Bidding Olimpiade 2032

"Olahraga tidak bisa by accident, tetapi by design. Pemahaman tentang olahraga paradigmanya belum sama bahwa Olimpiade itu ajang tertinggi dan menjadi gengsi tertinggi dari satu negara untuk partisipasi pada event dunia. Apalagi kalau event itu ditarik ke Indonesia."

Menurut Okto, masih banyak pihak berkepentingan yang belum bisa membedakan Olimpiade, World Championship, Asia Championship, World Cup, Asian Games, SEA Games, bahkan Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Pemahaman itu masih belum sama, ini tantangan kita. Jadi, NOC tugas utamanya mempromosikan Olympism supaya pemahaman kita sama. Kami juga akan mengampanyekan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade sehingga seharusnya bisa lebih mudah," kata Okto.

"Kalau pemahamannya sama, fokusnya nanti akan menuju Olimpiade 2032. Kami ingin pencak silat bisa masuk Olimpiade 2032. Artinya, sekarang harus menjadikan olahraga ini internasional dengan menggelar world championship yang teregistrasi IOC," ucap Okto.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Akan Terasa Berbeda bagi Kontingen Indonesia

Okto berkaca dari pengalamannya sebagai Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade Rio 2016.

Saat itu, Indonesia dengan jumlah penduduk 230 juta hanya memberangkatkan 28 orang, sementara Singapura dengan penduduk 50 juta jiwa bisa mengirim 20-21 atlet.

"Ini menjadi tantangan. Bagaimana bisa mengejar negara lain dan pemahaman Olimpiade karena pelaku olahraga banyak yang tidak tahu."

Entry by name Olimpiade Tokyo 2020 diperkirakan pada Juni 2020 atau 3 hari sebelum Olimpiade berlangsung.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Asprov PSSI, Amir Burhanuddin, mengatakan tadinya venue final Piala Gubernur Jatim sudah ditetapkan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) setelah Persebaya lolos ke final. Akan tetapi, rencana ini batal karena alasan perawatan yang masih dilakukan oleh pengurus Stadion GBT. "Dari informasi yang didapatkan dari tadi malam sampai kami update tadi pagi dalam rapat, penggunaan stadion tidak memungkinkan karena lapangan sedang dalam perawatan," kata Amir Burhanuddin. Final Piala Gubernur Jatim 2020 yang mempertemukan Persebaya vs Persija jadi bisa dipastikan akan berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020). #PersijaJakarta #Persebaya #pialagubernur2020 #bonek #Thejakmania #bolastylo #superballid #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on