Pelatih Persija Kritik Selebrasi Mahmoud Eid di Final Piala Gubernur Jatim

By Rebiyyah Salasah - Kamis, 20 Februari 2020 | 21:18 WIB
Gelandang asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Arema FC pada semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. (PERSEBAYA.ID)

Selebrasi Mahmoud Eid pun mengundang reaksi dari pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias. 

Menurutnya, pemain asing seharusnya memberikan contoh bagus di dalam lapangan. 

Baca Juga: Penyerang Persebaya yang Bikin Emosi Pemain Persija Jakarta Akhirnya Minta Maaf, Akui Tak Niat Sakiti Siapa Pun

"Pemain asing adalah pemain profesional yang harusnya bisa memberikan contoh baik di liga Indonesia," kata Sergio Farias, seperti dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.

Serigio Farias menyebut, selebrasi pemain berusia 26 tahun itu sudah mencederai nilai fair play. 

"Selebrasi termasuk bagian dari pertandingan, tapi jangan jadikan itu sebuah provokasi, dia harus tetap menjaga fair play," ucap pelatih asal Brasil itu. 

Sementara itu, Mahmoud Eid kemudian menyadari kesalahannya.  

Selepas laga tersebut, pemain yang didatangkan dari Kalmar FF ini menyampaikan permintaan maaf pada Persija lewat akun Instagramnya @mahheeid.

Baca Juga: Kemenangan Persebaya di Piala Gubernur Jatim 2020 Seolah Buktikan Perkataan Aji Santoso Ini

"Saya mohon maaf untuk selebrasi gol saya. Saya tidak bermaksud untuk menyakiti siapa pun, itu hanya spontan perasaan senang saya dapat membuat gol dan membantu tim.

"Permintaan maaf saya untuk teman-teman pemain dan staf Persija tadi di lapangan dan untuk para fans juga, terima kasih," tulis Mamhoud sambil menandai akun resmi Persija Jakarta.

Terlepas dari insiden itu, Persebaya Surabaya berhasil meraih gelar juara Piala Gubernur Jawa Timur setelah 15 tahun menunggu dengan menekuk Persija 4-1.

Terakhir kali Persebaya menjuarai turnamen tersebut pada 2005 silam.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

”Kalian ini mengoper bola saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini. Kalian ini kan pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?” teriak Shin melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo, ketika menghentikan latihan sejenak sekaligus memberikan koreksi tegas terkait kualitas operan para pemain Tim Garuda kemarin. Pada latihan itu, kualitas operan para pemain timnas, khususnya pada sentuhan satu-dua, terlihat masih jauh dari sempurna. Bola sering kali tidak meluncur tepat ke kaki para pemain, bahkan terkadang mengarah liar tidak tentu arah. Semua itu diamati saksama oleh Shin, mantan pelatih timnas Korsel di Piala Dunia Rusia 2018. #shintaeyong #indonesia #timnasindonesia #bolastylo #superballid #gridnetwork #bolasportdotcom

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada