Satu Pemain Muda Tewas Tersambar Petir Saat Ikuti Bupati Cup U-16 Konawe Selatan

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 22 Februari 2020 | 12:30 WIB
Ilustrasi bagaimana anak-anak yang berlatih sepak bola. ( WESHLEY HUTAGALUNG/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - Dua pemain muda asal Sulawesi Tenggara tersambar petir saat mengikuti turnamen Bupati Cup U-16 2020, satu meninggal dunia.

Kabar duka datang dari sepak bola Indonesia, khususnya sepak bola Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Dalam gelaran Bupati Cup U-16, Kamis (20/2/2020), ada sebuah musibah yang harus merenggut nyawa salah seorang pemain tim dari Kecamatan Tinanggea.

Muhammad Ferry (16) tewas setelah tersambar petir ketika menjalani pertandingan melawan Kecamatan Buke.

Baca Juga: Jangan Harap Anak Baru Barcelona Cetak Gol dalam Laga Debut

Saat itu pertandingan memang digelar dalam cuaca yang tidak mendukung.

Pelatih tim Persatuan Sepak Bola Tinanggea, Sahrum, mengungkapkan bahwa Ferry langsung terjatuh setelah tersambar petir.

Salah satu teman yang berada di dekatnya bahkan melihat kepulan asap yang keluar dari tubuhnya.

"Teman di dekatnya yang lihat tadi mengaku memang (tubuh) almarhum mengeluarkan asap," kata Sahrum, Jumat (21/2/2020), seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnewscom.

Setelah peristiwa tersebut, Ferry langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Namun naas, luka bakar yang dideritanya membuat pemain muda tersebut menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

Selain Ferry, petir juga menyambar Musta (16), yang merupakan rekan satu timnya.

Meski demikian, Musta tidak mengalami luka bakar yang sangat parah.

Baca Juga: Juergen Klopp Bela Manchester United atas Kegagalan Transfer Haaland

Saat ini, Musta masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Selatan dan kondisinya dikabarkan sudah semakin membaik.

Bupati Cup U-16 Konawe Selatan digelar sejak Senin (17/2/2020) untuk menyaring potensi pesepakbola muda di daerah tersebut.

Kompetisi ini sendiri diikuti oleh 25 tim yang berasal dari 25 kecamatan di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Akibat peristiwa naas itu, pertandingan terpaksa ditunda hingga waktu yang belum diketahui.