Gelandang Persija Punya Cara Mencegah Serangan Virus Corona

By Bayu Chandra - Kamis, 5 Maret 2020 | 11:40 WIB
Peluang dari Marc Klok masih mampu digagalkan oleh kiper Borneo FC, Gianluca Pandeynuwu aat laga Persija Jakarta melawan Borneo FC di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (1/3/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Gelandang Persija Jakarta, Marc Klok mengungkapkan bahwa dirinya terus mengonsumsi makanan sehat dan terus latihan demi menghindari virus Corona

Munculnya pemberitaan virus Corona yang sudah masuk ke Tanah Air, membuat beberapa pemain sepak bola mulai melakukan tindakan antisipasi.

Salah satu pemain sepak bola yang memperkuat klub Persija Jakarta, Marc Klok mengungkapkan bahwa munculnya virus Corona membuat dirinya mulai waspada.

Ya, Marc Klok terus menjaga pola makan dan latihan demi menghindari terkena virus Corona atau dikenal dengan nama ilmiah Corona Virus Disease (COVIDS-19).

"Itu membuat stamina dan kondisi saya menjadi bagus," kata Marc Klok.

Baca Juga: Striker Terganas di Manchester, Sergio Aguero Lewati Wayne Rooney

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengatakan bahwa dua orang warga Indonesia positif terjangkit virus Corona.

Kedua orang yang positif terjangkit virus Corona tersebut berasal dari wilayah Depok, Jawa Barat.

Dilansir BolaSport.com dari laman Antara, sebagai atlet profesional, dia memang dituntut untuk menjaga fisik dengan mengonsumsi asupan bergizi, termasuk vitamin, menjalani latihan dan memastikan tidur cukup setiap harinya.

Baca Juga: Persija vs Persebaya Ditunda, Marc Klok Merasa Kecewa

Kebiasaan tersebut juga menjadi bentuk pencegahan agar tubuh tidak mudah lelah dan lebih cepat pulih dari cedera sehingga tidak semata-mata bukan hanya mencegah Virus Corona.

"Saya selalu menjaga kondisi seperti itu setiap musim, bukan hanya karena ada Virus Corona. Saya sebelumnya cedera, tetapi saat ini sudah fit dan terus menjaga kebugaran," ucap Marc Klok.

Virus Corona sendiri sudah menyebar ke lebih dari 75 negara dan menginfeksi sekitar 48.000 manusia dan membuat sekitar 3.100 orang kehilangan nyawa.