Ide Digilir Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov, Floyd Mayweather Minta Dibayar Rp8,5 Triliun

By Dwi Widijatmiko - Jumat, 6 Maret 2020 | 05:40 WIB
Floyd Mayweather (kiri) memukul Conor McGregor (kanan) saat keduanya bertanding tinju di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, AS, 16 Agustus 2017 (instagram.com/floydmayweather)

BOLASPORT.COM - Sebuah ide gila dimunculkan petinju Floyd Mayweather Jr. Dia terbuka pada ide kembali ke atas ring tinju untuk digilir bertarung melawan Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov.

Seusai mengalahkan Conor McGregor dalam duel tinju pada 2017, Floyd Mayweather belum pernah bertarung lagi.

Namun, Floyd Mayweather kedapatan melakukan pertemuan dengan bos UFC, Dana White, pada akhir tahun lalu.

Pertemuan itu memunculkan spekulasi bahwa Mayweather mungkin akan kembali naik ring dengan melawan petarung top UFC.

Baca Juga: Suporter Persib Harus Tahu, Akun Instagram Beckham Diretas

Sebagai dua bintang terdepan UFC saat ini, nama McGregor dan Khabib Nurmagomedov, pun dirumorkan menjadi calon lawan Mayweather.

Bukan salah satu di antara mereka, tetapi Mayweather siap digilir alias menghadapi keduanya sekaligus dalam satu hari pertarungan.

Untuk mewujudkan pertarungan super tersebut, Mayweather meminta bayaran yang spektakuler.

Berbicara dalam acara DKM Promotion: An Evening with Floyd Mayweather di York Hall, Mayweather menyebut angkanya.

"Kami (Mayweather dan White) berbicara tentang pertarungan melawan Conor McGregor, kami berbicara tentang pertarungan melawan Khabib," kata Mayweather seperti dikutip Bolasport.com dari Daily Star.

Baca Juga: Eko Yuli Ungkap Rival Terberatnya pada Ajang Olimpiade Tokyo 2020

"Bagi saya, angkanya adalah 600 juta dolar AS. Jika saya naik ke atas dan mengambil risiko, bayarannya harus sepadan," tukasnya.

Angka 600 juta dolar AS setara dengan 8,5 triliun rupiah, yang berarti dua kali lipat bayaran Mayweather dalam duel pertama melawan McGregor.

Mayweather juga mengungkapkan bahwa McGregor dan Nurmagomedov menjadi pilihan lawan karena dukungan yang mereka miliki dari negaranya.

"Di dunia tinju saat ini, tidak ada artinya bagi saya melawan petarung biasa. Saya pebisnis. Pertarungan melawan McGregor masuk akal buat saya. Jika menghasilkan uang, pertarungan itu masuk akal," ujar Mayweather.

Baca Juga: Apa Jadinya kalau Ada Pemain Liga Italia Serie A Kena Virus Corona?

"Saya tidak mau menghadapi lawan yang cuma didukung beberapa kota. Saya hanya mau melawan rival yang didukung seluruh negaranya."

Kalaupun menjadi kenyataan, ide gila Mayweather dikeroyok McGregor dan Nurmagomedov masih akan lama terealisasi.

Pada 2 April mendatang, Nurmagomedov bakal mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC melawan Tony Ferguson.

Sementara McGregor tampaknya juga masih akan fokus ke oktagon setelah melakukan comeback-nya melawan Donald Cerrone pada 18 Januari lalu.