Dari Jakarta, Pemain Bhayangkara FC Pilih Pulang Kampung ke Kupang

By Faizal Rizki Pratama - Senin, 30 Maret 2020 | 22:30 WIB
Pergerakan pemain Bhayangkara FC, Alsan Sanda, coba dihentikan oleh bek sayap Bali United, I Made Andhika Wijaya, pada lanjutan Liga 1, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (21/5/2019). (MEDIA BHAYANGKARA FC)

Alsan Sanda mengatakan materi latihan sudah diberikan pelatih fisik Bhayangkara FC sehingga materinya akan tetap sama.

“Di rumah ada materi dikasih pelatih fisik, jadi setiap hari itu kami buat video, laporan harian setiap hari durasi tergantung pelatih fisik. Sesuai intruksi dari dia apa yang akan kami buat,” ujarnya

Penghentian kompetisi oleh PSSI dirasakan langsung dampaknya oleh para pemain dan pelatih.

Selain mereka harus menjalankan latihan secara mandiri, para pemain tidak akan mendapat gaji penuh selama kondisi force majure ini.

Baca Juga: Bhayangkara FC Bicara Dugaan Pengeroyokan Saddil Ramdani di Kendari

Diungkapkan oleh Alsan Sanda perihal gaji tersebut, ia masih bersyukur pendapatan mereka tidak dipotong seluruhnya.

“Rencana dari PSSI katanya ada pembayaran 25 persen. Kalau begitu sih, setuju jadi tidak sampai stop pendapatan teman-teman. Kalau kami polisi kan kami masih bisa bertugas, walaupun tidak sebanyak main bola, tapi tidak stop sama sekali,” jelas Alsan.

Pemain yang juga anggota kepolisian itu berharap wabah virus covid-19 akan cepat berlalu dan kehidupan berangsur normal kembali.

Baca Juga: Soal Pemotongan Gaji, Aji Santoso Nilai Keputusan PSSI Sudah Ideal

“Saya berharap semoga permasalahan covid-19 ini bisa cepat selesai."

"Jadi Liga tidak sampai berhenti karena kasihan banyak teman-teman yang menggantungkan kehidupan dari situ. Kasihan ada yang belum terpenuhi kebutuhannya,” tandas Alsan.