Tira Persikabo Akan Gelar Rapat Khusus Terkait Perubahan Kontrak Pemain

By Hugo Hardianto Wijaya - Selasa, 31 Maret 2020 | 14:45 WIB
Pemain Tira Persikabo saat berebut bola dengan pemain Persela Lamongan pada laga lanjutan liga 1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/12/2019). Pada laga tersebut Tira Persikabo unggul 1-0 dari Persela lamongan pada babak pertama. (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

BOLASPORT.COM - Manajemen Tira Persikabo akan menggelar rapat khusus untuk membahas persoalan perubahan kontrak pemain.

Tira Persikabo akan menanggapi keputusan PSSI terkait penundaan kompetisi dengan langkah serius.

Seperti diketahui, PSSI telah menetapkan Maret hingga Juni 2020 sebagai situasi darurat virus corona.

Imbasnya, selain penundaan seluruh kompetisi hingga 29 Mei 2020, klub-klub juga diizinkan untuk melakukan perubahan kontrak kerja.

Baca Juga: Termasuk Shin Tae-yong, Ini Nasib Berbeda 3 Pelatih Timnas di ASEAN Akibat Virus Corona

Hal itu berkaitan dengan pemotongan gaji pemain sebesar 75 persen dari kesepakatan semula.

Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menentukan sikap yang pasti terhadap keputusan dari PSSI tersebut.

Rhendie sejatinya menyadari bahwa seluruh industri sepak bola nasional akan terganggu akibat penundaan Shopee Liga 1 2020.

Oleh sebab itu, Rhendie menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar rapat khusus untuk membahas hal tersebut.

"Sebenarnya soal itu, kami belum membahasnya. Setelah surat resminya kami terima, baru kami gelar rapat internal, lalu kami putuskan," tutur Rhendie dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.

"Karena memang semua industri terdampak. Nanti kami bahas di internal," kata Rhendie Arindra.

Baca Juga: Selama 10 Tahun, Hanya Ada 1 Kiper Asing yang Bisa Jadi Juara di Indonesia

Terlepas dari hal itu, Rhendie sangat mendukung keputusan PSSI yang menghentikan sementara pelaksanaan kompetisi pada musim ini.

Bagi Rhendie, langkah itu memang perlu diambil untuk menyelamatkan seluruh elemen termasuk dunia sepak bola Tanah Air.

"Kami setuju bahwa keselamatan pemain jadi prioritas utama, jadi kami ikut dan mendukung. Karena kan memang semua industri terdampak," tutur Rhendie mengakhiri.