Tevez Minta Para Pemain Top Rela Gajinya Dipotong Selama Setahun

By Adi Nugroho - Jumat, 3 April 2020 | 07:30 WIB
Striker Boca Juniors, Carlos Tevez. (TWITTER.COM/CABJ_ENGLISH)

BOLASPORT.COM - Mantan striker Manchester United, Carlos Tevez, mendesak pesepak bola profesional untuk merelakan gajinya dipotong guna membantu melawan pandemi COVID-19.

Klub-klub sepak bola di seluruh dunia telah berurusan dengan masalah keuangan setelah kompetisi ditangguhkan akibat penyakit virus corona.

Dampaknya, banyak klub sepak bola yang memberlakukan pemotongan gaji pada pemain dan anggota stafnya.

Hal ini sudah dilakukan oleh klub-klub top Eropa seperti Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund di Bundesliga atau Barcelona di Liga Spanyol.

Baca Juga: Kevin De Bruyne Menjelaskan Mengapa Liga Inggris Musim Ini Harus Batal

Akan tetapi, keputusan untuk memotong gaji selama musim ditangguhkan tidak bisa langsung diterapkan di beberapa klub.

Untuk itu, mantan pemain Manchester United, Carlos Tevez, meminta para pemain sepak bola agar berlapang dada menerima pemotongan gaji. Bahkan, bila itu memakan waktu selama satu tahun lamanya.

Baca Juga: Man United Akan Manfaatkan Cristiano Ronaldo untuk Gaet De Ligt

Sebab Tevez merasa para pemain sepak bola sudah berkecukupan dan bisa hidup meski tidak menerima gaji.

Sementara itu, Tevez melihat pemotongan gaji ini bisa membantu orang-orang yang terkena imbas dari pandemi COVID-19.

Orang-orang yang dimaksud Tevez adalah yang pekerjaannya harus terhenti, sedangkan di sisi lain harus menghidupi keluarganya.

Baca Juga: Ucapan Terima Kasih Dari Pemain Thailand untuk Bobotoh Persib.

"Virus corona ini adalah bencana," ujar Tevez seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.

"Seorang pemain bola bisa hidup enam bulan atau satu tahun tanpa menerima upah."

"Kita tidak berada dalam keadaan yang sama dengan mereka yang hidup dengan anak-anak setiap hari."

Baca Juga: Medhi Benatia Meramalkan Duet Bek Tangguh Masa Depan Juventus

"Mereka yang harus meninggalkan rumah mereka pukul enam pagi dan kembali pukul tujuh malam untuk memberi makan keluarga."

"Kami harus ada di sana dan membantu. Mudah bagi saya untuk berbicara tetap di rumah dan jangan keluar karena saya memiliki makanan untuk anak-anak saya."

"Akan tetapi, orang-orang yang putus asa, yang tidak bisa bekerja dan tidak bisa meninggalkan rumah, itu mengkhawatirkan," kata Tevez menambahkan.