8 Balapan Terbaik Valentino Rossi dalam Karier Balapnya

By Delia Mustikasari - Sabtu, 4 April 2020 | 05:30 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, berpose menjelang tampil pada MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, Kamis (24/10/2019). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, saat ini sudah memasuki usia 41 tahun.

Meski begitu, Valentino Rossi masih meneruskan kiprahnya pada kelas MotoGP yang pada tahun ini menjadi musim terakhirnya dengan tim pabrikan Yamaha.

Selama berkarier di kelas utama, Valentino Rossi telah merebut 89 kemenangan dan membuatnya menjadi salah satu pembalap terbaik dalam sejarah.

Dari 89 kemenangan ini, ada beberapa balapan terbaik yang dijalani pembalap berjulukan The Doctor tersebut.

Berikut delapan balapan terbaik Rossi seperti dilansir BolaSport.com dari Crash.

1. GP Inggris 2000 - Donington Park

Rossi mengalami awal yang sulit saat menjalani karier balap di kelas 500cc daripada di kelas 125cc dan 250cc.

Pembalap asal Italia itu sampai harus menunggu hingga balapan kesembilan sebelum naik podium kampiun di kelas utama.

Memulai balapan dari posisi keempat, Rossi sempat turun ke urutan ke-13 karena lintasan di Donington Park basah.

Namun, Rossi tetap tenang dan berhasil menyusul para rivalnya yakni Jeremy McWilliams (Aprilia), Kenny Roberts Jr (Suzuki) saat lintasan mulai mengering.

Baca Juga: Bos Yamaha SRT Tanggapi Isu Valentino Rossi Bergabung Musim Depan

McWilliams kembali menyalip Rossi karena tidak mau kalah saat tampil di negaranya sendiri.

Harapan Inggris menempatkan pembalapnya di podium tertinggi sirna ketika Rossi kembali menyusul McWilliams saat balapan tersisa empat putaran.

Rossi yang saat itu memperkuat Honda berhasil memacu motornya dengan kencang pada lap terakhir dan memenangi balapan perdana di kelas 500cc.

2. GP Australia 2001 - Phillip Island

Valentino Rossi harus menyelesaikan balapan di posisi pertama atau kedua untuk menyegel gelar juara dunia dengan dua seri balapan terakhir.

Max Biaggi adalah satu-satunya penantang juara dunia yang tersisa. Biaggi yang start dari posisi terdepan sudah tancap gas sejak awal meninggalkan Rossi untuk berjuang memimpin balapan melawan Alex Barros.

Tetapi, dengan karakteristik Sirkuit Phillip Island pertarungan lima pembalap, termasuk Rossi dan Biaggi berlangsung ketat.

Kondisi itu terjadi hingga pertengahan balapan ketika Rossi mulai menjauh dari para pesaingnya.

Biaggi merespons dan merebut kembali posisi pertama dari Rossi dengan 10 lap tersisa.

Biaggi dan Rossi terus saling menyalip untuk memimpin di lap penutup. Namun, The Doctor bisa tetap tenang mengetahui tempat kedua dari saingannya masih cukup baginya untuk mengunci gelar juara dunia.

Rossi akhirnya bisa menyusul Biaggi dengan keunggulan 0,013 detik atas Biaggi. Catatan ini menjadi kemenangan jarak terkecil dari rivalnya dan Rossi memastikan gelar juara dunia MotoGP pertamanya.

3. GP Australia 2003 - Phillip Island

Pada balapan kali ini Rossi bersaing dengan Marco Melandri (Italia), Sete Gibernau (Spanyol), Loris Capirossi (Italia) dan Nicky Hayden (Amerika Serikat).

Rossi mendapat penalti waktu 10 detik karena menyalip Melandri di bawah bendera kuning menyusul kecelakaan besar yang dialami Troy Bayliss (Australia).

Tetapi, kerja cepat dari pitnya menginstruksikan bahwa Rossi membutuhkan celah 10 detik untuk secara menetralisir penalti di akhir lomba.

Tidak ada yang akan menghentikan Rossi pada hari itu ketika ia meraih kemenangan dengan waktu agregat 5,212 detik. Hasil itu mengantarnya merebut gelar juara dunia MotoGP ketiga dalam kariernya.

4. GP Afrika Selatan 2004 - Welkom

Salah satu kemenangan paling emosional dalam karier Rossi ialah saat ia melakukan debutnya di Yamaha setelah pindah dari Honda.

Rossi bersama Honda sudah mengoleksi tiga gelar juara dunia.

Start dari posisi pertama, Rossi dikejar oleh rival bebuyutannya, Max Biaggi dan Sete Gibernau.

Tetapi yang mengejutkan, Rossi langsung mampu beradaptasi dengan Yamaha.

Baca Juga: Suzuki Ungkap Niat Memiliki Tim Satelit Mulai Musim 2022

Biaggi berusaha merusak debut impian rivalnya. Tetapi, Rossi bertahan untuk menjadi pembalap pertama dalam sejarah yang memenangkan balapan MotoGP berturut-turut dari tim pabrikan berbeda.

5. GP Amerika Serikat 2008 - Laguna Seca

Setelah melihat sebagian besar rival-rivalnya di tahap awal karier kelas utama, generasi baru menantang dominasinya lewat Nicky Hayden (juara dunia 2006) dan Casey Stoner (juara dunia 2007).

Rossi berusaha merebut kembali gelar juara dunia dan berhadapan dengan Stoner dalam laga klasik sepanjang masa di Sirkuit Laguna Seca yang ikonik.

Pada lap pertama, Rossi mengejar Stoner, lalu dia melewati trotoar dan keluar jalur menuruni tebing curam untuk mempertahankan keunggulan melawan Stoner.

Stoner menunjukkan kecepatan yang konsisten sejak sesi latihan bebas. Rossi selanjutnya mengambil setiap kesempatan agar tetap di depan pembalap Australia itu.

Dengan sembilan lap tersisa, Stoner menekan Rossi dengan lebih keras sehingga memaksa pembalap Yamaha itu melakukan gerakan defensif yang luar biasa.

Stoner yang memperkuat Ducati terlambat mengerem di tikungan 11 dan berada di belakang Rossi.

Kondisi itu memudahkan Rossi meraih kemenangan dan memberikan pukulan psikologis terhadap saingannya dalam perjuangan Rossi merengkuh gelar Juara Dunia MotoGP 2008.

6. GP Catalunya 2009 - Circuit de Barcelona-Catalunya

Satu lagi pertarungan satu lawan satu melawan penantang yang baru muncul. Kali ini rekan satu tim Yamaha saling berhadapan.

Jorge Lorenzo ingin mengalahkan Valentino Rossi di Barcelona.

Duo Yamaha ini menghasilkan kecepatan tinggi sejak awal balapan untuk menyingkirkan Casey Stoner.

Rossi memimpin balapan hingga Lorenzo mulai bergerak pada lima putaran terakhir.

Baca Juga: Perasaan Alex Rins Usai MotoGP 2020 Alami Penundaan karena COVID-19

Drama terjadi pada putaran terakhir selama dua menit.

Lorenzo mengisi daya dengan menggunakan slipstream di lintasan lurus utama. Rossi di luar tikungan 3 sebelum beralih kembali ke dalam lintasan di tikungan 4 hanya untuk mengejar Lorenzo.

Dengan tidak ada jalan melalui tikungan 10, Rossi harus menyalip Lorenzo.

Rossi akhirnya bisa menyusul dengan keunggulan 0,095 detik atas Lorenzo dan berhak atas gelar Juara Dunia 2009. Sementara itu, Stoner di posisi ketiga.

7. GP Belanda 2013 - Assen

Menyusul tugasnya yang mengecewakan selama dua tahun di Ducati, Rossi kembali ke Yamaha untuk menemukan kembali kejayaannya pada kelas MotoGP.

Rossi tiba di Assen dengan hanya satu podium dari enam balapan pembuka yang sudah dilaluinya. 

Dengan rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, Rossi berpacu dengan tulang selangka yang patah.

Semua harapan ada di tangan Rossi yang berada di posisi keempat pada lap pertama, di belakang duo Repsol Honda Dani Pedrosa dan Marc Marquez, plus Stefan Bradl (LCR Honda).

Setelah menyalip Bradl, Rossi melewati Marquez setelah melihat Pedrosa menarik celah dalam memimpin balapan.

Rossi selanjutnya meraih kemenangan ke-80 di kelas utama dan keberhasilan kedelapan di Assen. Hasil ini mengakhiri kekeringan gelar juara balapan Rossi dalam 2,5 tahun.

8. GP Belanda 2018 - Assen

Dalam balapan 2015 yang dramatis dan kontroversial, terjadi di Sirkuit Assen dalam pertarungan Rossi melawan Marc Marquez.

Agak tidak lazim bagi Rossi selama tahap terakhir dari kariernya. Pembalap Italia itu mulai dari posisi terdepan dan bertahan memimpin balapan.

Aksi meletus dengan tujuh lap tersisa ketika Marquez melesat ke posisi terdepan saat melakukan pengereman di tikungan pertama.

Rossi menggunakan kesempatan itu untuk mengambil poin dari kekuatan dan kelemahan Marquez di Sirkuit Assen dengan tiga lap tersisa.

Rossi kembali ke posisi terdepan. Dia selanjutnya mengungguli pembalap Repsol Honda itu dan memastikan kemenangan ke-85 dalam kariernya di kelas premier.