Jamie Carragher Kritik Kebijakan Cuti Liverpool untuk Para Staf

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Minggu, 5 April 2020 | 12:30 WIB
Eks kapten dan bek tengah Liverpool yang kini menjadi pundit sepak bola, Jamie Carragher. (TWITTER.COM/LADBROKES)

BOLASPORT.COM - Bek legendaris Liverpool, Jamie Carragher, mengkritik kebijakan yang dikeluarkan oleh The Reds terkait cuti untuk staf.

Liverpool sepakat untuk menggunakan kebijakan dari pemerintah yang meminta beberapa stafnya mengambil cuti.

Namun, The Reds akan membayar 100 persen gaji mereka terlebih dahulu.

Kebijakan ini diambil seiring semakin tidak jelasnya masa depan sepak bola Inggris akibat virus corona.

Jamie Carragher justru mengkritik kebijakan yang diambil oleh Liverpool sejak Sabtu (4/4/2020).

Baca Juga: On This Day - Drama 5 Gol Bikin Inter Milan Babak Belur di Kandang

Carragher pun menyampaikan kritiknya melalui akun Twitter pribadinya.

"Juergen Klopp menunjukkan kedukaannya untuk seluruh orang pada awal pandemi ini, para pemain di skuad utama @premierleague mengambil pemotongan upah," bunyi cuitan Carragher seperti dilansir BolaSport.com dari Daily Mirror.

"Lalu, semua penghormatan dan itikad baik itu hilang, kasihan @LFC ini," ucap mantan pemain timnas Inggris itu menambahkan.

Selain Carragher, salah seorang staf Liverpool yang tidak mau disebutkan namanya juga mengkritik kebijakan klub tempat dia bekerja.

Melalui wawancara kepada BBC, staf tersebut menyampaikan kekecawaannya karena merasa dirugikan dengan kebijakan ini.

Baca Juga: AS Roma Tertarik Rekrut Pemain Dortmund yang akan Kehabisan Kontrak

"Pihak klub menyebut staf sebagai keluarga mereka, tetapi saya tidak merasa seperti keluarga," ucap staf tersebut.

"Saya merasa kecewa dan saya merasa bahwa skema pemerintah ini dapat dimanfaatkan oleh sektor bisnis yang bermasalah (saja)," tuturnya menambahkan.

Staf The Reds semakin merasa kecewa setelah mengetahui rival sekota mereka, Everton, tidak menerapkan kebijakan yang sama.

Padahal, keuntungan Liverpool jauh berada di atas The Toffees dan tidak berpotensi mengalami masalah keuangan.