Marco Materazzi Ungkap Sosok Pelatih Inter Milan yang Tak Disukainya

By Finky Ariandi - Senin, 6 April 2020 | 03:00 WIB
Valentino Rossi dan mantan pemain Inter Milan, Marco Materazzi, saat menonton laga Inter Milan vs Barcelona di Giuseppe Meazza, Milan, Italia. (instagram.com/marcomaterazzi)

BOLASPORT.COM - Mantan bek Inter Milan, Marco Materazzi, mengungkapkan satu pelatih I Nerazzurri yang tidak disukainya.

Eks pemain tim nasional Italia, Marco Materazzi, bermain untuk berbagai klub sebelum akhirnya didatangkan Inter Milan pada tahun 2001.

Bermain sebagai bek selama satu dekade, Marco Materazzi berhasil menemukan performa terbaiknya di Inter Milan dengan mencatatkan 20 gol dalam 276 laga di semua kompetisi.

Memperkuat Inter Milan pada selang 2001-2011, pria berusia 46 tahun itu telah mencicipi banyak pengalaman bersama sejumlah pelatih yang pernah menangani I Nerazzurri.

Dalam sebuah kesempatan, Materazzi membeberkan satu pelatih yang tidak disukainya saat melatih klub berjulukan La Beneamata itu.

Baca Juga: Ronaldo Jadi Pesepak Bola Pertama yang Pendapatannya Tembus 1 Miliar Dolar AS

Juru taktik asal Spanyol, Rafael Benitez, disebut Materazzi sebagai pelatih yang tidak cocok dengannya kala membela Inter Milan.

Pendapatnya tersebut disampaikan oleh Materazzi melalui obrolan yang dilakukan di Instagram Live dengan mantan pemain Inter Milan lainnya, Sebastian Frey.

"Orang-orang mengatakan saya marah dengan pelatih yang menjadi suksesor Jose Mourinho (Rafael Benitez)," kata Materazzi dilansir BolaSport.com dari Football Italia.

"Namun, saya dan Benitez tidak bisa cocok karena berbeda dari Jose Mourinho, dia tidak konsisten," ujar Materazzi menambahkan.

Baca Juga: Tidak Ada Kata Menyerah dari AC Milan untuk Kejar Ivan Rakitic

Materazzi tidak menyukai Benitez dikarenakan mantan pelatih Liverpool itu dinilai tidak mampu menunjukkan penampilan yang konsisten bersama Inter Milan.

Hal itu berbanding terbalik jika dibandingkan dengan pelatih asal Portugal yang mampu meraih treble winners bersama Inter Milan pada musim 2009-2010, Jose Mourinho.

"Konsistensi adalah hal yang paling penting dan Jose Mourinho mampu menunjukkan hal itu," tutur bek yang dadanya ditanduk Zinedine Zidane dalam laga final Piala Dunia 2006 antara Italia dan Prancis ini.