Pekerjaan Teraneh di Dunia: Pelatih Lemparan ke Dalam Liverpool, Thomas Gronnemark

By Beri Bagja - Senin, 6 April 2020 | 15:00 WIB
Thomas Gronnemark (kanan) bersama pelatih Liverpool, Juergen Klopp. (TWITTER.COM/FITRAGUNAYER)

Pada 2017-2018, Midtjylland dan Horsens mencetak 10 gol dari pergerakan yang diawali lemparan ke dalam.

Menurut Gronnemark, pemanfaatan klub-klub Inggris dalam situasi throw-in sangat payah.

Menurut data yang diungkap per September 2019, Premier League mencatat angka rataan terburuk dalam hal memulihkan penguasaan bola di bawah tekanan lawan melalui throw-in, dengan rasio kesuksesan 48,6 persen.

Jumlah itu paling jelek di antara 5 liga terelite Eropa.

Setelah kedatangan Gronnemark, ia bisa mengklaim Liverpool memiliki rapor terbaik kedua di Eropa dengan rasio kesuksesan 68,4%, hanya kalah dari Midtjylland (70,2%).

Bukan kebetulan dua klub itu terbaik soal lemparan ke dalam karena diasah orang yang sama: Gronnemark.

TWITTER.COM/LFCBARBADOS
Bek Liverpool, Joe Gomez, melakukan lemparan ke dalam.

Timnas Inggris ikut menuai profit dari skill lemparan ke dalam bek mereka yang memperkuat Liverpool, Joe Gomez.

Throw-in jauh Gomez berujung gol Jesse Lingard ke gawang Kroasia yang membantu meloloskan Inggris ke semifinal UEFA Nations League 2018-2019.

Dalam agendanya, Gronnemark menganalisis pergerakan dan teknik pemain saat situasi lemparan ke dalam atau set-piece lain dalam video.