BOLASPORT.COM - Petinju Inggris, Tyson Fury, menilai alasan Deontay Wilder (Amerika Serikat) kalah karena permasalahan kostum adalah benar.
Tyson Fury tampil heroik saat bertemu Deontay Wilder dalam duel ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020).
Bertanding dalam tujuh ronde, Tyson Fury dinyatakan menang atas Deontay Wilder dengan TKO.
Hasil tersebut turut menghantarkan petinju The Gypsy King mendapatkan sabuk juara WBC dari tangan Wilder.
Baca Juga: Satu Keunggulan Valentino Rossi Bikin Jorge Lorenzo Frustrasi Saat Jadi RIval
Setelah menerima kekalahan pertama dalam kariernya, Wilder membuat alasan aneh.
Petinju berjuluk The Bronze Bomber itu menuding kostum yang dipakai dalam ring walk sebagai biang keterpurukan.
Fury kemudian percaya dengan apa yang pernah dinyatakan oleh Wilder tersebut.
"Meski itu adalah kemenangan yang fantastis untuk diri saya sendiri dan itu adalah pertandingan yang hebat, seperti Wilder mungkin bukan dirinya sendiri," kata Fury dilansir BolaSport.com dari Talksport.
"Mungkin semua alasan yang dia buat, beberapa di antaranya benar. Mungkin kakinya sakit karena kostum, mungkin dia terkena flu, mungkin dia punya lengan yang patah atau tulang dipunggungnya atau apa pun itu."
"Saya tidak yakin, karena itu bukan Deontay Wilder yang saya siapkan. Itu bukan binatang, yang bikin saya berlatih selama berjam-jam," katanya menambahkan.
Baca Juga: Dana White Siapkan Pulau Pribadi demi Langsungkan Duel UFC Setiap Minggu
Fury pun mengklaim bahwa pertandingan melawan Wilder adalah salah satu yang termudah.
"Seperti yang saya katakan, itu akan menjadi salah satu pertarungan termudah saya, dan memang begitu," ucap Fury.
"Saya percaya itu adalah salah satu pertarungan yang saya yang paling mudah selain dari pertandingan pertama yang saya alami," ucapnya menambahkan.
Setelah duel kedua dituntaskan dengan kemenangan Fury, Wilder kemudian mengajukan duel ulang.
Sebelumnya, duel trilogi diprediksi bakal berlangsung pada 18 Juli, tetapi semenjak virus corona datang duel tersebut diundur.