7 Fakta Menarik Justin Gaethje, Pengganti Khabib Nurmagomedov pada UFC 249

By Fauzi Handoko Arif - Selasa, 7 April 2020 | 17:15 WIB
Petarung UFC, Justin Gaethje. (TWITTER.COM/JUSTIN_GAETHJE)

BOLASPORT.COM - Petarung seni bela diri campuran alias mixed martial arts asal Amerika Serikat, Justin Gaethje, resmi menjadi pengganti Khabib Nurmagomedov (Rusia) pada ajang UFC 249.

Justin Gaethje akan menghadapi rekan senegaranya, Tony Ferguson, pada 18 April mendatang.

Laga tersebut akan memperebutkan sabuk juara interim kelas ringan.

Baca Juga: Tony Ferguson 'Jilat Ludah' Sendiri dengan Melawan Justin Gaethje

Meski belum setenar Nurmagomedov, Ferguson, atau Conor McGregor, sosok Gaethje memiliki sejumlah fakta menarik.

Salah satunya ialah "pernah" dilatih legenda tinju dunia, Mike Tyson.

Berikut tujuh fakta menarik dari Justin Gaethje.

1. Rekan Khabib Nurmagomedov

Gaethje dan Nurmagomedov adalah petarung yang berada dalam naungan agensi sama, Dominance MMA.

Kedua petarung tersebut sama-sama diurus oleh seorang manajer yakni Ali Abdelaziz.

Selain mereka, agensi Dominance MMA juga menampung para juara UFC, Kamaru Usman (welterweight) dan Henry Cejudo (bantamweight).

2. Menjalani debut UFC dengan hasil minor

Sebelum memutuskan bergabung dengan UFC, Gaethje sempat tampil cemerlang pada WSOF.

Bersama WSOF, petarung berusia 31 tahun itu tampil dominan dan bahkan menjadi memegang juara kelas ringan WSOF.

Namun, rapor tersebut tidak membantu Gaethje saat saat melakoni debut pada ajang UFC.

Gaethje kalah dari Eddie Alvarez pada UFC 218, 2 Desember 2017.

Hasil minor Gaethje kemudian berlanjut saat menghadapi Dustin Poirer pada ajang UFC on Fox, 14 April 2018.

Baca Juga: Balapan MotoGP 2020 Akan Dimulai Setelah Vaksin Covid-19 Ditemukan?

3. 'Pernah' dilatih Mike Tyson

Hal ini diketahui melalui unggahan Twitter milik Mike Tyson saat bertemu Justin Gaethje dan Ottman Azaitar.

Dalam unggahan tersebut, Tyson terlihat memberi arahan dalam memukul lawan kepada Gaethje dan Azaitar.

Petinju berjulukan Si Leher Beton itu menampilkan gerakan pukulan hook kombinasi.

"Saya tidak akan kembali ke ring, tetapi bisa juga kalau hanya hanya untuk balas budi. Saya suka berbicara sama petarung generasi ini," tulis Tyson melalui akun Twitter-nya.

4. Penantang garis keras Conor McGregor

Gaethje diketahui akhir-akhir ini memang getol melancarkan tantangan kepada McGregor.

Hal tersebut dapat dilihat melalui akun Twitter pribadi milik Gaethje.

Petarung kelahiran Arizona tersebut memiliki alasan menginginkan pertarungan melawan McGregor.

Dia ingin menjadi penantang nomor satu untuk gelar juara kelas ringan yang kini dipegang Nurmagomedov.

"Saya pikir saya dan McGregor harus saling bertanding untuk mencari tahu lawan nomor 1 (dalam perebutan gelar keals ringan)," ujar Gaethje kepada MMA Fighting.

Baca Juga: Bagi Tyson Fury, Ini Sisi Positif Selama Virus Corona Melanda

5. Punya karier amatir gemilang

Sebelum menjadi petarung MMA profesional, Gaethje menjalani pertarungan amatir saat masih kuliah di University of Northern Colorado.

Dia berhasil tampil memukau dengan memiliki catatan tujuh kemenangan tanpa kekalahan.

Setelah menapaki jalan amatir, Gaethje kemudian menjadi petarung MMA profesional.

6. Paling sering menang dalam ronde pertama

Gaethje tak suka berlama-lama dalam bertanding.

Dia sudah bertanding secara profesional sebanyak 23 kali.

Hasilnya menurut catatan dari Sherdog, Gaethje paling sering meraih kemenangan pada ronde pertama (9 kali).

Sisanya, dia menang pada ronde kedua sebanyak 7 kali dan ronde ketiga sebanyak 6 kali.

Baca Juga: Pengembangan Motor MotoGP Mungkin Akan Dibekukan hingga Musim 2022

7. Paling sering menang dengan knockout

Gaethje dikenal memiliki kemampuan gaya gulat mumpuni, tetapi, dia tetap petarung agresif.

Alhasil, dia pun sering meraih kemenangan knockout (KO) yakni sebanyak 18 kali.

Sisanya dicatat 1 kali dengan submission dan 2 kali dengan decision unanimous.