Juru Gedor Bali United Akui Sudah Pelajari Bahasa Indonesia Sejak 2011

By Ibnu Shiddiq Nur Fitri - Senin, 13 April 2020 | 18:00 WIB
Ilija Spasojevic mencetak gol kemenangan Bali United ke gawang Arema FC dalam partai Liga 1 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 24 Agustus 2019. (TWITTER.COM/BALIUTD)

BOLASPORT.COM - Juru gedor Bali United, Ilija Spasojevic menceritakan pengalamannya mempelajari bahasa Indonesia sejak debutnya bermain di sepak bola tanah air.

Pada tahun 2011, Spasojevic menginjakkan kaki pertama bersama klub Bali Devata, setengah musim kebersamaannya ia telah mengoleksi 8 gol.

Sejak saat itulah pemain naturalisasi asal Montenegro itu mulai mempelajari bahasa Indonesia.

Baca Juga: Dua Tempat Latihan Favorit Saddil Ramdani untuk Habiskan Libur Kompetisi

Musim selanjutnya ia memperkuat klub-klub tanah air lainnya seperti PSM Makassar, Mitra Kukar, Persib Bandung hingga Bhayangkara FC.

Sebelum akhirnya pada musim 2018 ia berlabuh ke klub berjuluk Serdadu Tridatu.

Hingga kini ia kemampuannya berbicara bahasa Indonesia bisa dikatakan sudah lancar.

"Tahun 2011 saya datang ke Indonesia dan bermain di Bali. Saya berpikir bahwa pada saat itu saya akan berkarier lama di Indonesia," ucapnya dikutip BolaSport dari youtube klub.

"Saya pun mempelajari bahasa Indonesia saat itu. Tapi untuk beberapa tahun terakhir ini, saya mulai lancar dan lebih memahami bahasa Indonesia," imbuhnya.

Memasuki sembilan tahun kariernya bermain di sepak bola Asia.

Spaso sapaanya mengaku bahwa dulu saat kecil ia tak menyangka akan bermain di Asia.

Sejatinya, ia mempunyai keinginan untuk bisa bermain di liga-liga Eropa.

Bahkan ia sudah mengantongi sebuah klub impian yang ia idam-idamkan semenjak kecil.

Klub itu merupakan salah satu klub raksasa liga Spanyol yang sudah mengoleksi 10 trofi Champions League, Real Madrid.

Baca Juga: Soal Penghentian Liga 1, Manajemen PSS Sleman: Banyak Orang Hidup dari Sepak Bola

Kendati demikian, ia tetap mengganggap sepak bola Asia bisa dibilang lebih bagus dari perkiraannya.

"Sebenarnya waktu kecil saya bercita-cita main untuk Real Madrid. Memang awalnya saya tidak berpikir bermain di Asia karena ingin bermain di Eropa," ujar Spasojevic

"Tapi akhirnya saya bermain di Asia. Saya pikir sepak bola di Asia lebih bagus dari yang saya pikirkan," ujar pemain timnas Indonesia itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pada musim 2019-2020 Premier League telah mengikat kontrak dengan Sky Sports sebesar 1,19 miliar poundsterling dan dengan BT Sport sebesar 325 juta poundsterling. Kini Premier League mengancam akan mencabut semua akses informasi ke semua pelatih dan pemain klub jika arahan dari mereka dilanggar oleh Sky Sports dan BT Sport. Sebelumnya, semua klub telah menyetujui untuk menyediakan pelatih diwawancarai Sky Sports dan BT Sport sekali setiap empat minggu dan pemain sekali setiap dua minggu. Premier League melalui emailnya kepada Sky Sports dan BT Sport menyatakan: "Klub-klub menjadi serbasalah jika harus melayani wawancara di tengah situasi pandemi seperti ini sehingga kita harus mengikuti aturan". Premier League menegaskan Sky Sports dan BT Sports harus menghindari menanyakan implikasi pandemi virus corona terhadap kompetisi dan kontrak pemain. #premierleague #ligainggris #superballid #bolastylo #gridnetwork #dirumahaja

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on