Sejarah Hari ini - Persija Semakin Tenggelam Lewat Gol Bunuh Diri

By Alif Mardiansyah - Selasa, 14 April 2020 | 12:40 WIB
Persija vs Persidafon, 14 April 2013 (TRIBUNNEWS.COM)

Memasuki babak kedua, anak asuh Benny Dollo terus gencar menyerang jantung pertahanan lawan.

Upaya Persija Jakarta menuai hasil ketika jelang dua menit waktu normal akan berakhir.

Gelandang asing Macan Kemayoran, Robertino Pugliara berhasil merubah skor menjadi 1-1 lewat tandukan kepalanya.

Baca Juga: Kesedihan dari Malaysia Setelah Ratu Tisha Letakkan Jabatan Sekjen PSSI

Sampai peluit tanda pertandingan berakhir tak ada lagi gol tercipta, Persija pun harus rela puas bermain imbang 1-1 dengan Persidafon.

Atas hasil ini, skuad Gabus Sentani berhasil merangsak naik ke posisi ke-16 klasemen sementara ISL 2012/2013 dengan raihan 12 poin.

Baca Juga: Striker Persib Wander Luiz Buka-bukaan Soal Kegiatannya Selama Isolasi

Sementara itu, Macan Kemayoran masih tenggelam didasar klasemen sementara dengan torehan sembilan poin.

Tentu gol bunuh diri dari Pedro Javier menjadi deretan kisah pahit untuk Persija di tengah keterpurukannya kala itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

14 klub peserta Liga 1 2020 kembali menggelar virtual meeting jilid dua guna membahas nasib kelanjutan kompetisi ditengah pandemi Covid-19 yang tidak bisa diprediksi. 14 klub peserta virtual meeting jilid dua terdiri dari Madura United, Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Bali United, Bhayangkara FC, Persik Kediri, Barito Putera, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, Persela Lamongan, Borneo FC, Persija jakarta, PSM Makassar. Sebelumnya, dalam virtual meeting jilid satu hanya diikuti 10 klub Liga 1 2020. Berikut enam poin putusan dalam rapat virtual meeting jilid dua dengan 14 klub Liga 1 2020 yang tersebar di media sosial. Pertama, klub Liga 1 sepakat tetap akan membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial tim sesuai SK PSSI. Kedua, jika kompetisi berhenti atau diberhentikan akibat pandemi Covid-19, maka status gaji bulan Juli hingga akhir masa kontrak adalah batal. Dab tidak ada kewajiban membayar kompensasi. Ketiga, merujuk poin 2 di atas, maka status pemain klub untuk tahun 2021 tetap sesuai dengan daftar dan klausal kontrak di tahun 2020, atau tidak ada transfer antarklub Liga 1. Sehingga komposisi pelatih, pemain dan ofisial peserta Liga 1 musim 2021 sama dengab musim 2020. Keempat, nilai gaji maksimal untuk musim 2021 sama dengan yang diterima di tahun 2020. Kelima, apabila pemain, pelatih dan ofisial tidak sepakat dengan opsi tersebut, klub bisa memberikan surat keluar. Tapi tetap berdasarkan MOU klub Liga 1 yakni tidak akan membuka transfer. Kecuali pemain tersebut benar-benar baru atau mereka keluar dari klub Liga 1 bisa main di Liga 2 dan 3, atau sebaliknya. Keenam, klub Liga 1 juga mendukung rencana PSSI menggelar turnamen sebagai pengganti Shopee Liga 1 2020, jika pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 benar-benar telah hilang dari Indonesia. Agar mutu turnamen terjaga, idealnya turnamen digelar bulan September. Namun dengan perlakuan khusus, tentunya termasuk gaji pemain, pelatih, ofisial, dll. Selengkapnya bisa lihat di website Bolasport.com #PSSI #liga12020 #shopeeliga12020 #Bolastylo #Superballid #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on