HUT PSSI Ke-90 - Penderitaan Soeratin demi Sepak Bola Indonesia (Part II)

By Hugo Hardianto Wijaya - Minggu, 19 April 2020 | 16:12 WIB
Ir. Soeratin Sosrosoegondo (deodatus)

BOLASPORT.COM - Pendiri PSSI, Soeratin Sosrosoegondo, rela mengorbankan kariernya di perusahaan Belanda dan hidup miskin demi cintanya pada sepak bola Indonesia.

Soeratin Sosrosoegondo telah memulai perjuangannya memajukan sepak bola Indonesia dengan mendirikan PSSI bersama sejumlah tokoh sepak bola nasional pada 19 April 1930.

Dilansir Bolasport.com dari laman resmi PSSI, seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya kompetisi yang digulirkan oleh PSSI pada 1931, Soeratin dihadapkan satu pilihan sulit dalam hidupnya.

Karena kecintaannya pada sepak bola, Soeratin lantas memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan konstruksi Belanda tempatnya bekerja.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun PSSI Ke-90 di Tengah COVID-19, Ini Harapan Ketua Umum

Keputusan itu menjadi salah satu pengorbanan yang patut diperhitungkan, sebab gajinya di perusahaan itu lumayan besar dan bisa memantapkan posisinya sebagai priayi.

Soeratin pun terpaksa mempertaruhkan antara nasionalisme dan materi dalam kehidupannya. Pilihannya untuk memajukan sepak bola Indonesia ternyata berbuah baik. Timnas Indonesia pun mampu ikut serta di Piala Dunia 1938 meskipun masih menggunakan nama Hindia Belanda.

Pada 1940, Soeratin pulang ke kampung halamannya di Bandung dan menyerahkan kepemimpinan PSSI kepada Artono Martosoewignyo.

Baca Juga: Tak Hanya Marc Marquez, Valentino Rossi Juga Jadi Target Utama Maverick Vinales Musim Ini

Setelah momen itu, masa-masa penderitaan Soeratin itu dimulai. Rumahnya sempat diobrak-abrik tentara Belanda karena keaktifannya dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi musuh Belanda.