Hasil Sidang NDRC Indonesia, Ancaman Hukuman untuk Kalteng Putra

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 21 April 2020 | 18:02 WIB
Skuat Kalteng Putra saat menghadapi Bali United pada laga tunda pekan keempat Liga 1 2019 di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada 26 Juni 2019. (INSTAGRAM KALTENG PUTRA)

BOLASPORT.COM - Klub Liga 2 2020, Kalteng Putra, terancam hukuman yang sangat berat oleh National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia.

Badan penyelesaian sengketa nasional itu telah memutuskan 25 perkara tunggakan gaji pemain yang dilakukan Kalteng Putra pada musim 2019.

Dalam putusan NDRC, Kalteng Putra diwajibkan untuk membayar sisa gaji pemain tersebut sesuai dalam kontrak.

Sebelumnya, beberapa pemain Kalteng Putra musim 2019 meminta gaji mereka dibayar melalui akun instagram klub.

Kalteng Putra diberikan waktu 45 hari ke depan untuk melakukan pembayaran gaji pemain.

Hukuman tambahan membayangi Kalteng Putra jika tidak melakukan pembayaran.

"Apabila klub tidak membayar dalam waktu 45 hari sejak putusan ini diberitahukan, maka akan diberlakukan ketentuan pasal 24 Bis of Regulations on The Status and Transfer of Players," kata Chairman First Stage NDRC Indonesia, Amir Burhanuddin, seperti BolaSport.com kutip dari laman resmi PSSI, Selasa (21/4/2020).

"Yaitu berupa larangan pendaftaran pemain baru selama tiga periode transfer baik domestik maupun Internasional," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Usir Kebosanan, Bek PSIS Asal Brasil Ini Main PS Lawan Sang Anak

Bagi NDRC Indonesia, ini merupakan perkara ketiga yang diselesaikan.

Sebelumnya NDRC Indonesia juga sudah menyelesaikan sengketa pemain dengan klub PSPS Pekanbaru dan PSMS Medan.

"Dalam penyelesaian sengketa, klub serta pemain harus mentaati isi kontrak yang telah disepakati."

"Manakala ada sengketa, maka penyelesaiannya memang melalui NDRC," ucap Amir.

Baca Juga: Dikenal Garang, Roy Keane Sebut 1 Momen Menakutkan di Man United

NDRC dibentuk sebagai salah satu upaya PSSI untuk memperbaiki kualitas sepak bola Indonesia secara administrasi.

NDRC Indonesia terbentuk pada akhir Juli 2019.

NDRC Indonesia merupakan salah satu dari empat negara dalam pilot project FIFA dalam pengembangan NDRC karena kemampuan Indonesia untuk bangkit setelah sempat aktivitasnya terhenti akibat pembekuan.

Tiga negara pilot project lainnya adalah Kosta Rika, Slovakia, dan Malaysia.

Baca Juga: Maaf SRT, Bos Asosiasi Tim MotoGP Dukung Yamaha dalam Sengketa Kontrak Quartararo

NDRC sebagai wadah pengaduan sengketa di klub, baik itu pemain dengan klub atau juga sengketa antara klub dengan klub.

NDRC diharapkan mampu menjadi badan arbitrasi yang independen.