Cerita Greysia Polii Soal Rindu Keluarga dan Hobi Baru di Pelatnas

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 21 April 2020 | 20:35 WIB
Pebulutangkis Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii saat diwawancara oleh Bolasport.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta (27/2/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, pasrah tidak bisa bertemu keluarga selama masa pandemi virus corona.

Seperti mayoritas atlet bulu tangkis Indonesia lain, Greysia Polii harus menetap di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta.

Mereka sebelumnya menjalani karantina mandiri selama 14 hari usai pulang dari All England Open 2020 pada 15 Maret lalu.

PBSI memutuskan tidak memulangkan para atlet pada masa pandemi.

Baca Juga: Greysia Polii Manfaatkan Jeda Kompetisi untuk Menenangkan Diri

Dikutip BolaSport.com dari situs Badminton Indonesia, Greysia mengaku pasrah tidak bisa bertemu dengan orang-orang terdekatnya.

"Pasti saya memikirkan keluarga. Saya rindu sekali dengan keluarga, sahabat, dan tunangan saya," kata Greysia sambil tertawa.

Kalau sudah begitu, teknologi menjadi penyelamat Greysia.

"Selama ini paling kami video call dan memberi kabar. Kami semua sama-sama berjuang. Perasaan saya lebih enteng karena saya tidak sendiri menjalani proses ini," tuturnya.

Baca Juga: Axelsen Dianggap Dapat Keuntungan dari Sistem Skor 11x5 untuk Kalahkan Momota

Selain menghubungi keluarga, Greysia mengisi hari-hari di karantina dengan melakukan hal baru. Salah satunya adalah belajar piano.

Aktivitas tersebut sudah lama ingin ia coba lakukan, tetapi selalu terhalang jadwal yang padat sebagai atlet.

"Saya sudah lama belajar bermain piano, tetapi tidak pernah punya waktu," ujar Greysia melanjutkan.

"Saya jarang di rumah, dan lebih sering pergi bertanding. Kalau di asrama selesai latihan saya lebih baik tidur karena sudah lelah berlatih."

Baca Juga: Penakluk Jonatan Christie Siap Terima Sistem Skor Baru 11x5

Hal lain yang Greysia lakukan adalah mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo. Seperti turnamen olahraga lain, Olimpiade ditunda hingga tahun 2021.

Menurut Greysia, ia fokus menata mental dan pikiran.

"Persiapan saya lebih ke mental dan pikiran, karena kemarin rasanya Olimpiade sudah di depan mata tiba-tiba ditunda," tutur Greysia lagi.

"Saya lebih menjaga mood, apalagi pada usia sekarang banyak yang harus saya pikirkan. Saya lebih banyak menenangkan diri, pasrah, dan berserah."

"Dalam keadaan seperti sekarang kita tidak bisa mengendalikan hal-hal di luar kemampuan kita," ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Sarung Tangan dan Sepatu Kiper Ajax Amsterdam Sempat Beli di Depok